82. Teori Mekanika Kuantum

1685 Kata

"Isi amunisi dulu, boleh?" "Maksudnya, mau charger energi?" Mas Erlang mengangguk. Malam itu. Setelah sekian hari menginap di rumah sakit, merawat Galen, begadang nyaris setiap hari di sana, lalu pulangnya masih harus lanjut merawat Galen yang baru sembuh. Maklum, anak sendiri. Dia rawat dengan sepenuh hati. Pun, mendampingi istri yang tengah hamil besar, sekadar mengingatkan Haifa untuk minum s**u atau makan. Belum lagi di sela-sela waktunya, Mas Erlang berbagi fokus dengan pekerjaan. Sehari selepas dia pulang, sekretarisnya langsung bertandang sekaligus menjenguk Galen, membawakan mainan edukasi sebagai buah tangan. Untuk Mas Erlang, sang sekretaris membawakan berkas se-abrek. Belum lagi memikirkan soal pesan masuk dari ayah biologis Galen yang agak mengganggu. Nah, baru sehari set

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN