"Ayo, Fa!" "Semangat!" "Pasti bisa!" "Bismillah!" Itu semua Mas Erlang yang bicara. Entah kenapa, Haifa malah emosi mendengarnya. Sakit, cui! Bukan masalah ayo, semangat, dan pasti bisa, tetapi ini soal rasa dan perjuangan dari melahirkan. Laki-laki mana paham! Meski begitu, terasa dari genggaman tangan Mas Erlang yang dingin telapaknya, berkeringat, di kala Haifa cengkeram kuat-kuat sambil mengejan. Di mana saat itu Mama Wendi sudah tak lagi di sisinya, hanya Mas Erlang. Adapun dokter, bidan, dan perawat yang mendampingi proses lahirannya. Ya, normal. Katanya, memungkinkan. Tadinya Mas Erlang menyarankan untuk operasi caesar agar Haifa tidak merasakan sakit saat prosesnya karena dibius, tetapi Haifa menolak. Dia mau coba lahiran normal dulu kalau memang bisa, meski ini melahirka