Tidak sopan rasanya setelah mendapat sebuah gaun cantik tapi tidak menjamu Dion. Jadi, Rosie pun berinisiatif mengajaknya ke sebuah restoran. “Aku tahu ada sebuah restoran yang baru satu bulan buka. Ratingnya lumayan. Mau coba?” tanya Dion. Matanya menatap Rosie dan Anna bergantian. Inginnya dia hanya makan berdua dengan Rosie karena sudah lama tidak bertemu. Tapi jika dengan kehadiran Anna bisa membuatnya bisa bersama Rosie, dia tidak keberatan. Pelan-pelan saja. “Oke, tunggu apa lagi?” sahut Anna dengan mata berbinar. Dion mengangguk. Dia, lalu, memimpin dua perempuan itu menuju restoran baru miliknya. “Kak…” desis Rosie pada Anna. “Apa?” Anna mengangkat kedua alisnya. Rosie berdecak. Dia cukup malu melihat antusiasme Anna. “Ini hormon hamil. Jangan cemberut begitu.” Anna mencubi

