Reno menelan saliva nya, sangkin dekat nya hidung mancung mereka saling bersentuhan. “Ah maaf pak.” Ucap selena yang diangguki oleh Reno.
Mereka akhirnya sampai di penginapan sedangkan pesta akan dilakukan di lantai paling atas hotel tersebut. “Saya sudah siap.” Ucap reno yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Selena menganggukan kepala nya, tangan nya tanpa disadari membetulkan dasi milik reno yang nampak sedikit miring. “Begini lebih baik.” Ucap selena yang diberikan anggukan oleh reno kembali.
Kini giliran selena yang masuk kedalam kamar mandi untuk berganti baju. Sekitar sepuluh menitan, selena keluar dengan dress panjang nya. Reno melebarkan mata nya dan tidak sadar bahwa dirinya kini sedang terkagum kagum akan kecantikan selena.
Riasan tipis juga reno tebak telah di mainkan di atas wajah wanita cantik itu. “Topeng mu.” Ucap reno seraya memberikan topeng di tangan nya.
“Bagus, tapi apa harus pakai ini untuk acara nya?” Tanya selena.
Reno mengangguk. “Saya mengundang beberapa tetangga hotel disini.” Ucap pria itu membuat sekretarisnya melongo.
“Bapak seperti membuat pesta kali ini khusus untuk saya.” Ucap selena malu malu
Reno mengangguk. “Memang khusus saya buat untuk mu selena, saya ini bukan orang yang tidak akan melupakan kebaikan seseorang dan melupakan balas budi. Karena kamu sudah membantu saya bekerja saat liburan kali ini, jadi saya hadiahkan pesta ini untuk mu.” Ucap reno membuat selena tersenyum dan mengangguki nya.
Setelah mereka saling memakai topeng reno membawa tangan selena ke dalam siku nya. “Tetaplah di samping saya.” Ucap Reno.
Selena tersenyum senang, ia menyukai hadiah dari reno saat ini. “Pak reno, terimakasih.” Ucap selena di dalam lift.
Reno tersenyum miring. “Belum waktu nya kamu mengucapkan terimakasih pada saya, selena.” Ucap reno membuat selena terdiam sesaat.
Sampai di tempat outdoor ternyata tamu yang di undang oleh reno lumayan banyak. “Sedang apa?” Tanya reno melihat selena yang terdiam membisu.
Selena menggeleng. “Saya hanya tidak yakin dengan malam ini.” Ujar selena membuat reno menggelengkan kepala dan meyakinkan wanita itu bahwa malam ini akan sangat menyenangkan.
“Apa yang kamu lakukan, cepat sapa tamu mu dan makan makanan nya.” Ucap reno membuat selena salah fokus dengan beberapa makanan di pesta ini.
Bagaimana bisa, semua nya adalah menu favorite selema menjadi manusia. “Ini makanan kesukaan saya semua, bapak sengaja ya?” Tebak selena membuat reno menggelengkan kepala.
“Kamu bercanda, saya tidak seperhatian itu padamu tahu!” Ucap Reno kepada selena yang terdiam membisu.
Reno menghela napas nya. “Anggap saja begitu, saya sengaja… seperti nya kamu inginkan. Lalu buang bibir manyun mu itu selena, malam ini berdansa lah dengan saya.” Ucap reno membuat selena tersenyum dan mengangguk.
Tangan selena menyentuh telapak tangan reno. “Selamat menikmati malam ini, sekretaris selena.” Bisik reno kepada selena.
Selena nampak begitu bahagia dengan semua nya, rasanya menyenangkan berada di pelukan bos nya saat itu. Walau kini dirinya nampak seperti seorang Cinderella yang sedang berdansa bersama pangeran, tapi selena senang dan tidak akan pernah menyesali nya. Hadiah dari reno, selena sangat menyukai nya dengan sangat.
“Melangkah yang benar selena, kamu sudah tiga kali menginjak sepatu mahal saya.” Ujar reno
Selena mengangguk namun terkejut di kemudian karena tangan kanan reno yang menarik pinggang nya semakin mendekat hingga tubuh mereka saling bersentuhan. “Ehmm.”
“Ada satu hal lagi yang ingin saya tunjukan padamu.” Bisik reno di sela dansa mereka.
“Reno!” Panggil seseroang dari belakang yang entah siapa, yang pasti perempuan namun mengapa dia bisa mengenali reno semudah itu padahal dirinya sudah pakai topeng.
“Siapa?” Tanya selena.
“Helen, kamu melupakan ku?” Tanya wanita yang mengaku sebagai Helen kepada reno.
Padahal selena yang menanyakan nya namun mengapa iblis itu menjawab dengan lugas kepada reno. “Helen yang mana?” Tanya Reno yang mungkin sudah begitu banyak memiliki adek adekan di dunia nyata.
Selena menghela napas nya, pertanda apa ini. “Lebih baik bapak selesaikan masalah pak reno dulu. Saya izin pergi.” Ucap selena membuat reno ingin segera menyusul nya namun Helen mencegah tangan reno dan mengajak lelaki itu berbicara.
Kembali pada selena yang kini tengah memaksa makanan kesukaan nya, cup cake kecil yang cantik juga tersedia disana. Wanita itu memang kini sedang mengunyah tetapi hati nya terasa seperti tengah di kunyah juga. “Ah perih banget, kenapa ya?” Ujar selena sendirian sembari tanpa ampun terus memakan banyak kue sampai dirinya tersedak.
Ia merasa harus makan banyak supaya d**a nya yang sesak tergantikan dengan tumpukan makanan dari mulut nya. “Uhuk Uhuk…”
“Ah, silahkan di minum dulu.” Ujar seseorang yang nampak nya adalah lelaki pada selena sembari memberikan segelas minuman.
Dari kejauhan nampak seseorang tidak menyukai hal tersebut.