Bab.12a

1047 Kata
"Perlukah kamu menanyakan itu, seperti nya gak terlalu penting. Saya kan juga ada disana, apa yang kamu perlukan lagi?" Tanya Reno sewot. Selena menggelengkan kepala nya. "Hanya saja, biasanya bapak kalau ketemu wanita kan lupa sama saya. Nanti kalau bapak pergi sama yang lain saya gak punya teman ngobrol gimana, jadi mendingan saya cari pria lain dong." Ujar selena membuat Reno menelan saliva nya dan tidak bisa berkutik. "Ini akan jadi pesta kita, saya gak akan tinggalkan kamu malam ini." Ucap Reno membuat selena menoleh pada nya dengan pandangan tak terbaca. Entah mengapa juga wajah selena memerah dan jantung nya berdegup kencang, hanya karena kalimat sebelum nya yang bos nya itu ucapkan pada nya. "Gimana nih, kenapa jantung aku berdegup kencang." Pikir selena di dalam otak nya sendiri. Selena mengigit bibir nya sengaja untuk menahan bibir nya yang ingin tersenyum. Reno melirik kecil selena dari tempat kemudi, pria itu mulai berfikir tentang kata kata nya yang mungkin salah terucap. "Apa aku salah bicara,kenapa selena diam saja." Pikir reno kala itu. Radio menampilkan lagu sedih, selena berniat mengganti nya karena tahu bos nya kurang suka siaran radio galau begitu. Namun tangan kanan nya malah menyentuh tombol berbarengan dengan jemari reno. Akhirnya tangan reno dan selena saling bersentuhan. "Ehmm." Dehem Reno sembari menarik tangan nya kembali. Ada apa dengan keadaan yang canggung ini. "Kalau mau ganti chanel nya bilang dong." Ujar Reno membuat selena menganggukan kepala nya. Selena meminta maaf juga karena telah menyentuh tangan Reno. "Haruskah kamu minta maaf?" Ujar Reno terlihat kesal tanpa pria itu sadar sendiri. Selena menggelengkan kepala. "Saya cuma takut bapak marah saja, pak Reno kan suka ngomel-ngomel." Ucap selena membuat Reno menahan ketawa nya. "Karena itu kamu meminta maaf, bukan karena kamu pegang tangan saya kan?" Tanya Reno yang entah kenapa berfikir bahwa dirinya seperti bukan dirinya sendiri. "Kenapa pak?" Tanya selena pada Reno yang tadi terfokus pada jalanan. Reno berdehem dan menggelengkan kepala nya. "Lupakan saja." Ucap Reno sembari menepikan mobil di salah satu toko. Selena memiringkan kepala nya. "Wah, seperti nya saya kenal." Ucap selena membuat Reno pura pura tidak tahu. "Toko ini baru saja lihat tadi malam loh pak, disini banyak banget baju laki laki yang bagus." Ujar selena membuat Reno tersenyum, padahal asli nya reno memang melihat ponsel sekrerisnya yang sudah tidur tadi malam. Malam sebelum nya.... "Wah ganteng banget model nya, pakaian nya juga bagus dan cocok banget." Ucap selena di atas kasur. Reno yang tengah membaca majalah melirik ponsel selena kala itu. "Pak lihat deh, kayak nya kalau cowok pakai jas ini bagus deh." Ucap selena sembari menujukan model tampan tersebut. Reno mengeluarkan smirk nya. "Maksud mu pria yang seperti ini tampan, gak salah lihat memang nya?" Tanya reno pada selena yang menganggukan kepala nya. "Dengan saya tampan siapa?" Tanya reno. Selena menggarukan kepala nya. "Hm, gimana ya pak." Ujar selena membuat reno menaikan satu alis nya menunggu jawaban dari wanita di samping nya itu. "Hm, pak Reno lah." Ucap selena dengan wajah tertekan menjawab pertanyaan bos nya. *** Mereka berdua masuk ke dalam dan memilih beberapa pakaian, tidak banyak namun harga nya melebihi kapasitas. “Pak Reno kenapa beli dua style pakaian?” Tanya selena membuat Reno menggelengkan kepala. Lelaki itu juga tidak tahu kenapa dirinya harus membeli dua. “Entahlah, saya hanya ingin menghamburkan beberapa uang saya.” Ucap Reno membuat selena mengangguk. “Kalau begitu mending di kasih sama yang membutuhkan seperti saya contoh nya.” Ujar selena membuat Reno menoleh pada wanita itu dengan wajah tak dapat di baca. “Apa saya baru saja salah bicara, kenapa bapak menatap saya begitu?” Tanya selena dengan gugup. Reno menaikan satu alis nya. “Kamu pikir saja sendiri, kalimat itu menujukan bahwa saya tidak pernah sekalipun menyumbangkan dana keluar.” Ucap Reno. “Padahal kamu sekretaris saya yang sudah pasti tahu berapa juta miliar yang telah saya sumbangkan selena.” Ujar Reno membuat selena menelan saliva nya dan menganggukan kepala. “Saya gak maksud begitu.” Ucap selena. “Saya hanya…” Reno mendekat pada selena. “Kamu sekarang sudah pandai bicara ya, haruskah saya berikan pelajaran untuk bibir mu itu?” Tanya reno membuat selena menelan salivanya karena mulai membayangkan hal apa yang sekiranya bos nya lakukan pada nya. “Bibir saya, mau bapak apakan memang nya?” Tanya selena. “Pikir saja sendiri.” Balas reno membuat selena menganggukan kepala. Lalu beberapa detik kemudian wajah selena memerah. “Bapak gak mungkin cium bibir saya lagi kan?” Tanya selena dengan mata terbuka lebar. Reno tersedak ludah nya sendiri ketika mendera r penuturan selena yang menurut nya terlaku frontal. “Kamu belajar dari mana kata kata itu?” Tanya reno tak habis pikir. Selena mengangguk. “Saya kan juga dulu pernah punya pacar.” Ucap selena membuat reno menaikan satu alis nya dengan hati yang nampak nya terbakar cemburu. Tidak..siapa yang bilang aku cemburu! “Kamu jangan ngasal deh, gak usah pakai bohong gitu supaya kamu gak saya kataim jomblo seumur hidup lagi.” Ucap Reno. Selena mengangguk. “Saya betulan pernah punya pacar yang b******k pak, mau dengar gak cerita saya?” Tanya selena pada reno yang sebetul nua penasaran namun tak enak mulut saat mendengar ucapan nya. “Begini, saya pacaran sama lelaki itu lama sekali. Karena saya waktu itu terus menolak di sentuh karena merasa masih kecil, sampai saat mata kepala saya sendiri melihat pria yang saya cintai selingkuh dengan sahabat saya.” Ucap selena. “Ehmm, jadi ciuman dari saya itu tetap yang pertama untuk kamu?” Tanya reno yang di angguki selena kala itu. Reno nampak nya kesemsem mendengar jawaban dari selena. “Kalau begitu baguslah kamu putus, kamu juga tidak boleh menyesali nya. Karena pria itu yang nampak nya sangat b******k, dan juga cabul.” Ujar reno seperti membicarakan diri nya sendiri. “Kamu masih berhubungan dengan nya?” Tanya reno semakin penasaran dibuat nya, entah sejak kapan juga pria itu kini lebih memperhatikan kehidupan pribadi sekretarisnya. “Ah tunggu sebentar pak, di mata bapak seperti nya ada seuatu yang mengganggu.” Ucap selena seraya tangan kanan nya menyentuh alis mata milik reno yang seperti nya ada sedikit kotoran. “Ada apa?” Tanya reno dengan pandangan tak biasa saat mereka saling berdekatan seperti ini. Selena meniup nya setelah itu membiarkan reno bermain dengan pikirkan nya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN