"Pak Reno, mau main petak umpet dengan saya tidak?" Tanya selena kepada Reno.
Reno menggarukan kepala nya menuruti selena karena sebelum pertanyaan ini ada, terdapat hampir lima puluh pertanyaan lagi yang di sampaikan oleh sekretaris nya. “Saya harus apa sekarang selena?” Tanya Reno kepada selena yang tersenyum lebar.
“Pak Reno kita suit dulu, siapa yang jaga dan siapa yang akan di kejar.” Ucap Reno membuat selena menganggukan kepala nya.
Selena tersenyum manis. “Jangan senyum senyum, saya gak akan kasih ampun nih.” Ujar Reno membuat selena yang kini bergantian menganggukan kepala nya.
“Wah, pak model nya telanjang tuh!” Ujar selena berbohong membuat Reno tidak fokus saat melakukan suit, namun pria itu terlalu sempurna untuk kalah. “Kamu main main dengan saya, lihat siapa yang menang sekarang?” Ujar Reno tersenyum penuh arti.
Selena menganggukan kepala nya, ia rela kalah dan menjadi pengumpat sedangkan Reno berjaga. “Pak Reno harus benar benar cari saya loh ya, kalau nggak awas saja. Nanti saya cubit!” Ujar selena.
“Lalu kalau menyerah, bilang menyerah biar saya bisa keluar dari tempat persembunyian.” Ucap selena membuat Reno menganggukan kepala nya dengan santai.
“Iya selena, kamu hanya di haruskan bersembunyi di tempat yang tidak akan ketahuan oleh saya. Kamu tahu secerdas apa saya bukan?” Tanya Reno kepada selena.
“Jangkauan nya satu lantai ini ya?” Tanya selena membuat Reno menelan saliva nya.
“Bukan apa-apa, masalah nya lantai nya sekarang ini sangat luas dan tidak tahu apa wanita ini bisa di temukan apa tidak dengan mudah nya.” Gumam Reno.
“Selena.” Panggil Reno yang di angguki wanita itu.
Reno menghela napas nya dan menggelengkan kepala nya. “Berikan saya penawaran yang menarik, kalau saya berhasil menemukan dirimu. Apa yang akan saya dapat dari semua itu, saya harus bermain pintar. Jadi imbalan nya saya harus tahu, hal apa itu?” Ujar Reno membuat selena menganggukan kepala nya kecil.
“Bentar, biar aku pikir sebentar.” Ucap Reno kepada selena yang menggarukan kepala nya.
“Bapak Reno mau apa, akan saya turuti tiga hal.” Ucap selena.
Reno mengangguk, ia cukup suka dengan kalimat ‘apapun itu’ yang di keluarkan oleh selena barusan.
“Baiklah, kamu bisa bersembunyi dimana pun, saya akan tunggu disini.” Ucap Reno kepada selena.
Sebelum selena pergi Reno sempat menahan nya lebih dulu dan bertanya satu hal, kenapa wanita itu ingin seklai bermain petak umpet seperti ini. Wanita itu menjawab. “Setelah permainan berakhir akan saya jawab ya, pak Reno.” Ujar selena seraya tersenyum dan mengedipkan satu mata nya pada sang bos.
Reno menggelengkan kepala nya. “Bisa-bisa nya wanita itu membuat ku penasaran, awas saja selena. Aku akan menemukan mu dengan mudah, tetapi haruskah aku menggunkan cara curang?” Gumam Reno seraya tersenyum miring.
Sesuai perjanjian selama lima belas menit, wanita itu reno kasih waktu untuk bersembunyi di luar. Pria tersebut langsung keluar dari ruangan nya dan melihat ke kanan dan ke kiri. “Permisi pak Reno.”
“Halo pak Reno.”
“Direktur, selamat siang.”
Beberapa kalimat dari karyawan nya membuat nya harus membalas dengan senyuman, namun mata nya tidak sama sekali menyerah untuk melihat kolong meja beberapa pekerja nya.
Selena yang bodoh seharus nya tahu dimana dirinya akan bersembunyi. “Dia tidak akan semudah itu menipu ku.” Gumam Reno.
Reno menatap kembali ruang kerja nya yang masih sepi itu, jangan sampai dia berhasil melewati perbatasan nya dan berakhir atas kekalahan diriku. “Tidak akan aku biarkan.” Gumam Reno.
Reno berjalan mengitari ruang yang kecil dan tak sengaja menciduk dua orang karyawan nya tengah berciuman mesra, membuat otak nya panas entah karena iri atau cemburu dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut apalagi di kantor. “Ralat, aku pernah melakukan nya dengan selena.” Ucap Reno pada dirinya sendiri.
“Aku gak akan punya waktu untuk mendisiplinkan mereka.” Ucap reno.
Reno memanggil salah satu karyawan disana dan meminta nya untuk memotret kejadian tersebut tanda ada yang tahu. “Berikan pada tim kedisiplinan sekarang juga.” Ucap Reno kepada karyawan tersebut yang mengangguk angguk.
Reno menggaruk alis nya yang tidak gatal, ketika tak melihat ada pergerakan sedikitpun dari sekretaris nya. Reno kembali ke kantor dan untung nya selena tidak ada disana. “Apa dia ketiduran?” Gumam Reno kala itu.
Reno nampak menelepon seseorang dari interkom. “Halo pak Reno, ada yang bisa saya bantu?” Tanya seseorang dari sebrang sana.
“Berikan saya CCTV lantai sepuluh sekarang juga.” Ucap Reno.
Tak sampai lima menit sudah ada kiriman file dari ruang CCTV untuk nya. “Astaga selena.” Gumam Reno seraya tertawa terbahak bahak.
“Saya benar benar tidak kepikiran untuk ngumpet disana bahkan sampai tidur, apa dia menggunakan permainan ini untuk tidur di ruang tunggu tamu.” Gumam Reno yang langsung berdiri dan menyusul selena saat itu juga kesana.
Sampai disana Reno menggelengkan kepala nya. “Hei Lawan saya yang paling lemah, bangunlah!” Ucap Reno membuat wanita itu bangun dengan lemas.
“Eh pak Reno, saya sudah kalah ya?” Ujar nya seraya mengucek mata nya.
Reno menghela napas nya. “Kamu sengaja main begini supaya bisa tidur?” Tanya Reno membuat selena mengangguk sembari menggigit bibir nya.
“Kasih tau saja permintaan bapak, tiga permintaan akan saya berikan pada pak Reno yang sungguh cerdas ini.” Ucap selena pasrah.
Reno mengangguk setuju. “Setelah sekian lama berfikir, saya tahu apa yang saya inginkan darimu.” Ucap Reno.
“Ikut ke ruangan saya.” Ucap Reno yang sangat di patuhi oleh selena.
Selena dengan kebingungan duduk di atas sofa. “Pijat saya selama lima belas menit.” Pinta Reno yang di angguki wnaita itu.
Selena langsung melalukan nya dalam keadaan ngantuk. “Tadi malam memang nya kamu ngapain sih?” Tanya Reno.
“Buat laporan dari tiga tahun lalu, yang bapak inginkan semua nya sudah saya lakukan tadi malam.” Ucap selena pada Reno.
Reno mengangguk merasa puas dengan semua itu. “Pijatan mu saya rasa semakin enak saja ya.” Ucap Reno kepada selena yang mengangguk angguk.
“Lanjut saya ke permintaan kedua.” Ucap Reno.
Selena mengangguki nya. “Saya mau sesuatu yang baru, sekarang kamu duduk di pangkuan saya.” Ujar Reno kepada selena yang membuka mulut nya lebar.
Ia tidak bisa menyangka bos nya akan modus seperti yang saat ini akak dilakukan nya. “Hei!” Ujar selena.
“Bapak mau berbuat kemesuman ya siang ini?” Tebak selena.
Reno menggelengkan kepala nya. “Apa otak mu itu selalu berpikiran jorok?” Tanya Reno kembali.
Selena terdiam sembari menggelengkan kepala nya. “Duduk dulu cepat.” Ujar Reno.
Selena mengangguk dan berganti hati karena hari ini dirinya sedang memakai rok span dan mengharuskan nya mengangkat sedikit lebih dulu rok nya. “Okei selanjut nya, adalah ini.” Ucap Reno sebelum mencium bibir selena begitu dalam.
“Ahmm, pak Reno.”
Untung ini hanya random bab, aku bebas melakukan apapun dan menciptakan alur sendiri.