Bab.10b

515 Kata
“Pesta perpisahan?” Tanya selena untuk kedua kali nya hari ini kepada Reno sang bos besar nya. Reno mengangguk dan menjelaskan bahwa pesta perpisahan sangatlah penting. Bisa saja suatu hari nanti mereka dapat kemari lagi, karena itu harus ada pesta perpisahan untuk mengenang hari mereka disini. Sebetulnya selena gak setuju, karena beberapa hal yang menurut nya terlalu sayang untuk dilakukan. “Kalau pesta kan bapak harus keluarin uang lagi, memang nya ga takut rugi?” Tanya selena. Reno menahan tawa nya. “Konglomerat seperti saya tidak mungkin bangkrut hanya karena satu pesta saja selena, saya juga tahu sekretaeis saya ini doyan makan.” Ujar Reno membuat selena memanyunkan bibir nya. “Biar saya beritahu, kalau kamu jadi istri saya nanti.. kamu hanya tinggal tunjuk tunjuk saja toko mana atau perusahaan mana yang ingin kamu beli. Tapi saya belum bisa beli negara ya?” Ujar Reno bercanda seraya terkekeh. Namun selena malah memikirkan hal lain. “Istri bapak nanti, saya?” Tanya selena mencoba mengulang ucapan Reno sebelum nya. Reno menelan saliva nya, apa baru saja dirinya salah berbicara. “Kamu gak lagi sakit kan, kok bisa sampai salah denger. Atau jangan jangan ini lamaran dari kamu untuk saya ya, kamu mau jadi istri saya dengan cara seperti ini. Bukankah kelihatan sekali curang nya?” Sindir Reno seraya meledek sekretaeis nya itu. Selena dengan wajah memerah menggelengkan kepalanya. “Jelas jelas bapak yang bicara begitu, seharusnya bapak juga yang tanggung jawab karena saya ke pikirkan terus.” Ucap selena membuat Reno menggarukan kepala nya yang tidak gatal. “Kamu emang suka ngerjain saya ya, dengan arti lain suka banget minta tanggung jawab saya. Jadi istri aja belum udah minta di bayarin kesana kemari, ngelakuin itu juga belum udah mau minta tanggung jawab ke saya. Selena selena…” ujar Reno seraya menggelengkan kepala nya membuat selena semakin kesal saja. “Lagian kenapa bapak suka banget sih gangguin saya, contoh nya liburan kali ini. Yang udah ga bisa lagi di sebut liburan, masih bisa bapak suruh saya kerja padahal saya sudah ambil cuti kantor.” Ujar selena mengomel tak terima. Reno terdiam karena semua yang di ucapan selena benar. “Terserah kamu selena, mau marah sama saya juga boleh. Karena ini urusan kantor yang mendesak, saya gak bisa biarkan sekretaris saya malah main main di luar sedangkan saya mengurusnya sendirian.” Ucap Reno beralasan. Reno menghela napas. “Karena itu saya akan menebus nya dengan mengajak kamu ke pesta dansa.” Ujar Reno yang sungguh tahu bahwa sekretarisnya ini suka sekali dengan hal berbau seperti itu. Wanita itu suka sekali membayangkan sesuatu yang terkedang orang lain tak membayangkan nya. “Kamu selalu bilang mau ke pesta seperti itu kan, saya bantu untuk kamu mewujudkan nya selena.” Ujar Reno membuat selena mengangguk setuju pada akhirnya. “Baiklah, kita cari baju buat pesta malam dulu.” Ucap Reno yang di angguki oleh selena, Reno senang melihat selena yang nampak nya sedang menuruti nya. “Kamu harus pakai baju sek*i seperti nya.” Ucap Reno sembari mengeluarkan smirk nya. Next bab: “Aaaaaaahhh, kenapa aku gak pakai baju?!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN