Bab.8b

680 Kata
Selena menyipitkan matanya seraya melihat penampilan wanita asing itu yang baru saja diberikan minuman milik nya. Padahal selena sudah sengaja meminta sang penjual untuk meracik sesuai resep kesukaan nya, menyebalkan. “Kita harus cepat berangkat pak.” Ujar selena membuat Reno mengangguk namun tanpa tidak menghiraukan ucapan nya. Karena wajah genit itu masih saja terpasang di depan nya. “Saya mau duluan kalau begitu.” Ujar selena yang nampak tak di pedulikan oleh Reno. Selena membuang napas kasar dan menghentakan kaki seakan memberitahu kan kepada beberapa manusia di sekitar nya bahwa ia sedang kesal. Reno menoleh sedikit dengan mengerutkan kening nya, selena yang melihat itu hanya tersenyum dan menggeleng sebelum masuk kedalam mobil lebih dahulu. “Aihh, bapak Reno yang genit.” Kesal selena meruntuki sikap bos nya. Lalu sedetik kemudian selena sadar akan apa yang tengah di lakukan nya itu tidak benar, apakah dirinya merasa tidak suka jika bos nya dekat dengan wanita lain. Bukankah sungguh egois dan tidak tahu diri, mereka hanya sebatas rekan kerja saja bukan. “Tidak lebih, ciuman itu pasti hanya sebatas modus pak reno.” Gumam selena. Selena menarik napas lalu membuang nya bergantian secara berkali kali, sampai reno nampak masuk kedalam mobil dan kembali duduk di samping nya. “Kop-” Selena mengambil sisa kopi di tangan nya dan meneguk nya cepat bahkan tanpa sedotan tepat di depan wajah reno. Reno yang melihat hal tersebut hanya bisa menelan saliva nya saja, mengingat bahwa satu kopi yang barusan dibawa selena ia berikan pada wanita asing itu. Ucapan reno bahkan belum selesai, hampir saja ia meminta kopi nya pada selena yang nampak nya sedang kehausan parah. Melihat ekspresi wajah sekretaris nya yang tidak biasa. “Kenapa?” Tanya selena ketika melihat reno terus menerus memperhatikan nya. Reno menggeleng pelan dan nampak ragu. “Kamu sangat kehausan ya?” Tanya reno. Selena mengangguk. “Hanya beli dua kopi selena?” Tanya reno kembali perlahan tapi pasti. Selena mengangguk lagi. “Dua, satu untuk bapak dan satu lagi milik saya. Lalu pak reno memberikan kopi milik bapak untuk nona yang cantik itu kan?” Ujar selena seakan menyindir reno atas perbuatan nya barusan. Reno mengangguk dan berfikir untuk pasrah saja dengan semua ucapan yang selena keluarkan dari mulut seksi wanita itu. “Iya betul, kamu memang sekretaris saya yang terbaik.” Ujar reno memuji selena namun kenapa pria itu malah nampak kebingungan dengan perubahan ekspresi sekretaris nya. Selena kini nampak mengeluarkan tanduk nya. “Ya betul pak, saya adalah sekretaris terbaik pak reno.” Ujar selena seraya menekankan kata sekretaris tersebut. Reno mengangguk lalu menjalankan mobil nya dalam keadaan kehausan. “Selena, apa ada air mineral di samping mu?” Tanya reno yang di gelengkan oleh selena sebagai jawaban atas pertanyaan pria itu. Reno mengangguk pasrah. “Kenapa, bapak haus?” Tanya selena seraya menggoyangkan cup kopi dingin milik nya. Reno mengangguk berfikir selena akan memberikan pada nya minuman di tangan nya itu, ternyata selena menyeruput habis minuman nya saat itu. “Haaaahh, kalau saya sih gak haus pak reno.” Ujar selena sembari tersenyum polos seakan meledek reno saat itu. Reno meminggirkan mobil nya ke tepi jalan. “Di samping mu ada air mineral, berikan pada saya.” Ujar reno dengan galak membuat selena melirik kearah samping yang kosong. “Tidak ada pak reno.” Ujar selena. Reno menggeleng. “Oh. Saya melihat nya di belakang mu!” Ujar reno seraya menujuk bagian belakang tubuh selena. Selena semakin bingung, dimana tepat nya sang bos melihat botol minuman. Jelas jelas di belakang nya tidak ada sama sekali benda tersebut. “Biar saya yang ambil sendiri, kamu jangan bergerak sedikit pun.” Ucap reno seraya membuka seatbealt nya dan membuat selena terdiam mematung sebelum tangan pria tersebut melingkar di tubuh nya. “Pak reno?” Panggil selena hingga mata mereka saling bertemu dengan jarak yang begitu dekat nya. “Jangan bergerak dan tidak boleh berisik.” Ucap reno tepat di hadapan selena yang untuk berkedip saja sulit sekali rasanya. Selena memilih untuk memejamkan mata sampai dirinya merasa ada benda kenyal dan lembut yang menyentuh pipi bagian kanan nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN