Bab.8a

612 Kata
“Akh!” Reno berteriak kesakitan ketika selena dengan wajah tanpa dosa nya mengigit kecil bibir nya yang seksi ini. Reno memegang bibir yang nampak nya memerah atau mungkin mengeluarkan saja mengeluarkan cairan merah saat itu. “Maaf pak, saya gak sengaja.” Ujar selena seraya menahan tawa nya, jelas ia sengaja dengan semua itu. Lagian aneh sekali sang bos mencium nya dengan paksa di bilik rumah sakit setelah pemeriksaan selesai, walau rasa nya enak sekali asli nya. “Kamu gak suka saya cium?” Omel Reno membuat selena melebarkan mulut nya. Selena menggeleng lalu mengangguk setelah sadar akan pertanyaan dari Reno bos nya. “Bukan gitu pak Reno, saya cuka bingung mau jawab apa. Bapak cium saya tanpa sebab, kalau saya tanya bapak sekarang juga apa pak Reno suka dengan saya karena itu mencium saya, pak Reno jawab apa?” Ujar selena. Reno menelan saliva nya seraya mengalihkan pandangan nya. “Saya bakalan jawab, nggak suka sama sekali tuh sama kamu.” Ujar Reno membuat selena tersenyum pahit denga wajah lucu nya. “Saya sudah menduga nya jadi tidak mungkin ada sakit hati, toh pak Reno memang suka begitu. Bukan hanya dengan saya tapi juga wanita lain banyak yang jadi korban nya.” Ujar Selena pada Reno yang menaikan satu alis nya. “Enak saja, saya gak pernah begitu dengan yang lain. Saya cuma cium kamu doang selena!” Kesal Reno sebelum pergi meninggalkan selena. “Pak Reno jangan tinggalin saya, masak gitu doang ngambek pak!” Teriak selena seraya senyum senyum sendirian. Selena mengejar Reno hingga berada di samping nya. “Pak Reno gak marah sama saya bukan?” Tanya selena dengan wajah mengangguk-angguk. Reno hanya diam dan masuk kedalam mobil dengan selena yang duduk di samping nya. “Saya minta maaf pak kalau bikin kesal, jangan marah ya pak Reno. Bibir saya memang suka kurang ajar.” Ujar selena membuat Reno harus menahan senyum nya. Selena yang melihat wajah serius Reno jadi kebingungan. Gak biasanya bos nya itu marah pada nya, kenapa jadi begini. Biasanya Reno juga sangat jahil dengan nya, tetapi kenapa malah ngambek begini sih. “Bapak.” Panggil selena di dalam mobil. “Turun, belikan saya kopi di dalam sana.” Ujar Reno pada selena yang mengangguk nurut setelah mereka berhenti di salah satu toko kopi. Selena tersenyum dan mengangguk. “Saya turun pak, jangan tinggalin loh.” Ujar selena. Reno melihat kepergian selena dari dalam mobil, lalu menghela napas nya dengan berat melihat kelakukan sekretaris nya yang sekarang di luar batas dan seringkali mengganggu nya bahkan menggoda dirinya. “Anak itu.” Gumam reno sampai tidak sadar kaki nya melepas rem mobil membuat seseorang wanita berteriak hampir tertabrak. Reno dengan cepat mengerem tangan mobil nya dan pergi keluar untuk mengecek keadaan wanita tersebut yang untung nya nampak baik baik saja. “Apa anda baik baik saja, saya sangat meminta maaf.” Ujar reno. Wanita asing itu nampak mengangguki ketampanan reno dan perhatian nya sebagai lelaki, biasanya penabrak lelaki jaman sekarang hanya bisa menyalahkan pengguna jalan namun reno berbeda dan wanita itu suka. Wanita itu menggeleng dan mengatakan tidak apa apa, sampai dimana selena keluar dengan dua gelas kopi di tangan nya. “Pak reno sedang dengan siapa?” Tanya selena dari kejauhan sembari melihat tangan bos nya yang memegang tangan wanita asing tersebut. Selena berjalan mendekat sampai reno meminta satu kopi yang berada di tangan nya. “Ini sebagai permintaan maaf cukupkan?” Tanya reno dengan wajah menggoda nya pada perempuan asing itu, membuat selena jadi salah tingkah di buat pria itu. “Ah, pacarmu?” Tanya wanita itu. Reno melirik selena sekilas sebelum menggelengkan kepala nya. “Bukan, dia sekretaris saya.” Ucap reno.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN