Bab.7b

558 Kata
Selesai melakukan pemeriksaan sang dokter mengembalikan selena kepada pemilik nya yang tak lain adalah Reno. Reno telah mendengar semua nya, bagaimana keadaan tubuh sekretarisnya yang untung nya sehat sentosa jiwa dan raga. Tunggu gak tahu deh kalau jiwa gimana. “Kenapa lihatin saya begitu pak, nanti naksir loh.” Ujar selena membuat Reno harus menggelengkan kepala nya tidak menyangka dengan ucapan sekretaris bodoh nya itu. Reno berpamitan dan tidak lupa mengucapkan terimakasih untuk hari ini pada sang dokter. “Kamu ngapain?” Tanya Reno melihat selena yang terus menerus berjalan di belakang nya. “Saya kan sekretaris bapak, harus selalu di belakang pak Reno dong?” Ujar selena meragu karena bayangan ciuman mereka itu malam tadi. Reno menghela napas. “Biasanya juga di samping saya, malah terkadang di depan saya kamu jalan. Tidak sadar atau kamu sengaja pura pura lupa ya selena, mau saya bongkar lagi apa gimana kelakuan kamu selama ini?” Ujar Reno membuat selena melebarkan matanya mendengar kata kelakuan selama ini, jangan bilang bos nya ingin membahas hal itu pada nya. “Kamu kenapa sih selena?” Tanya Reno penasaran dengan tingkah sekretaris nya yang di anggap sedang tidak normal. Selena menggeleng lalu kemudian menghela napas nya dan menarik Reno menjauhi kerumunan. “Hm, apa malam itu saya melakukan sesuatu yang tidak senonoh pada bapak. Saat saya mabuk itu?” Tanya selena meragu Reno akan menjawab dengan serius Reno terdiam dengan wajah serius nya. “Kalau tentang itu sih, sebetul nya ada sesuatu yang kamu gak tahu tapi saya ragu kasih tau kamu apa ngga. Soalnya ini menyangkut harga diri saya juga dengan yang dibawah ini.” Ujar Rejo seraya melirik burung kakak muda yang berada di bawah sana. “Maa…maksud bapak benda ini?” Tanya selena takut takut menujuk milik Reno yang nampak nya cukup besar, namun dirinya sama sekali tidak ada bayangan kalau seandainya pernah memegang sekalipun di saat tidak sengaja. Reno mengangguk dengan wajah yang menujukan dirinya adalah korban sesungguh nya. Padahal semua belum tahu kejadian malam itu seperti apa yang sesungguh nya. “Kamu ngapain?” Tanya Reno melihat selena melebarkan mulut seraya membayangkan sesuatu yang tabu kepada bos nya. Reno mendekatkan bibir nya pada telinga selena. “Kamu tahu tidak, kalau ini bukan dirumah sakit. Saya akan memperaktekan kejadian sebetul nya, yang terjadi malam itu saat kamu mabuk dan berhasil menyerang saya.” Bisik Reno kepada selena yang pada akhirnya cegukan. “Bapak heik, gak ngarang kan heik!” Ujar selena cegukan membuat Reno yang mendengar nya jadi lucu sendiri. “Kamu nuduh saya nih cerita nya, berbohong. Lihat siapa yang cegukan disini, cerita nya sebetul nya panjang. Tapi saya akan berikan contoh dan inti dari malam itu pada mu.” Ujar Reno tepat di hadapan selena yang masih cegukan. Reno mendorong tubuh selena hingga kebuliku tembok rumah sakit yang terlihat sepi, lalu di cium nya bibir selena tanpa persiapan lebih dulu oleh bibir Reno saat itu. Selena melebarkan mata saat bibir sang bos berhasil menghentikan cegukan nya jamuan juga jantung nya saat ini. Ketika tangan selena hendak mendorong d**a Reno, tangan Reno malah menggengam kedua tangan selena dengan satu tangan nya lagi menarik pinggang sang sekretaris muda nya. Reno memperdalam ciuman nya dengan menarik tekuk selena sampai l*dah nya dapat masuk kedalam mulut sekretaris nya itu yang kini terlihat mulai memejamkan mata seakan menikmati nya. Kenapa rasanya senikmat ini?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN