Bab.9b

530 Kata
Reno mengentuk pintu kamar mandi setelah sekian lama menunggu selena tak kunjung keluar. "Saya antarkan baju ganti mu ini, cepatlah keluar." Ujar Reno membuat selena membuka pintu nya perlahan dan mengambil nya dengan cepat lalu kembali masuk ke dalam sana. "Wanita itu tempramen nya sama sekali gak bisa di tebak." Gumam Reno. Selesai mandi selena tak kunjung memperhatikan Reno yang sebalik nya malah nampak menatap wajah wanita itu terus menerus. Apa dirinya berbuat salah sebelum nya, sepertinya tidak. “Kamu kenapa selena, gak suka sama?” Tanya Reno pada selena yang menggelengkan kepala. “Saya suka sama bapak kok.” Jawab selena berbohong karena walau bagaimanapun Reno tetaplah bos nya seorang. Mendengar pernyataan itu Reno jadi salah tingkah sendiri. “Saya mandi dahulu.” Ujar Reno tak ingin selena mengetahui wajah nya yang mendadak tersenyum tanpa dirinya inginkan. Reno masuk kedalam kamar mandi sembari melihat beberapa rangkai sabun milik sekretaris nya. “Terpaksa pakai sabun mu selena, toh ini juga saya yang beli. Kalau habis awal saja ngomel lagi, aku akan belikan satu toko sabun nya untuk sekretaris ku yang tukang ngomel.” Ucap Reno sendirian. Saat Reno mencium aroma semerbak dari sampo dan sabun sekretaris nya, otak nya mendadak memikirkan wanita bernama selena. “Kenapa aku jadi membayangkan nya.” Kesal Reno pada dirinya sendiri. Jangan selena, aku gak mungkin suka sama wanita seperti dia bukan. “Pak kok lama banget sih?” Gedor selena yang nampak nya sudah ingin tidur dan mematikan lampu kamar, namun sebelum masuk toilet tadi bos menyebalkan nya itu telah berpesan untuk tidak boleh mematikan lampu luar sebelum dirinya selesai mandi dan berbaring di atas kasur. “Sabar, saya juga baru masuk kamar mandi selena!” Teriak Reno dari dalam kamar mandi. Reno membilas kepala nya dengan air bahkan sempat sempat nya membuat gelembung di u sadar dengan busa di tangan nya. Mungkin kalau selena tahu wanita itu akan marah sejadi jadi nya walau Reno bos sekalipun, besok kan masih ada kerjaan apalagi mereka sebentar lagi harus pulang ke tempat asal. Selena harus menghabiskan waktu seharian besok sebelum lusa pulang. “Pak Reno…..!” Teriak selena membuat gosok gigi yang ada di tangan sebelum nya menjadi ke genangan air closet. “Waaaaa, selena! Apa yang kamu lakukan!” Selena membuat pria tersebut frustasi di dalam, alhasil lelaki tersebut diam diam menggunkan sikat gigit milik sekretarisnya untuk dipakai nya sendiri. Dari pada tidak membersihkan gigi, toh makanan mereka sama. Dan mereka juga seringkali berciuman, tidak ada masalah dong kalau semisal benda yang seharusnya milik mulut selena menjadi milik mulut nya juga. Setelah lima belas menit berlalu reno akhirnya keluar juga dari kamar mandi, di depan pintu juga terbyata sudah ada selena yang seperti nya hendak memukul nya dengan guling. “Sa-saya belum pakai baju selena, kalau kamu pukul saya pakai itu akan snagat berbahaya.” Ujar Reno. Akan tetapi selena yang kesal langsung memukuli tubuh Reno berkali kali sehingga membuat pria itu melenguh kesakitan, tidak sampai disana handuk nya terbuka dan membuat Reno tergelincir ke atas kasur dan selena yang ikut terjatuh tepat di atas tubuh bos nya. “Hmm, pak Reno. Seperti nya dibawah sana ada yang menyenggol-nyenggol belahan paha saya.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN