Bab.3a

726 Kata
Reno membantu selena minum sampai wanita tersebut kembali tiduran. "Kamu gak makan ya, kenapa bisa saya melupakan asupan makan sekretarisnya saya sendiri." Kesal Reno pada dirinya tetapi tetap saja gengsi nya tinggi dan tidak mau minta maaf. "Bapak gak pergi ketemuan sama tamu." Tanya selena perlahan. Reno mengangguk, bagaimana bisa dia meninggalkan sekretarisnya yang sedang sekarat untuk bertemu dengan klien. "Kalau kamu meninggalkan saya yang repot." Ucap Reno kepada sekretaris bernama selena itu. "Ba-bapak sempat doakan saya meninggal?" Tanya selena meragu pada Reno. Reno berdehem dan menggeleng. "Saya cuma bercanda, sejak kapan kamu anggap ucapan saya serius." Ujar Reno seraya menyentil dahi wanita tersebut. Selena mengelus kening nya bekas sentuhan Reno dengan senyuman di bibir nya. Selena tahu dibalik sikap kesal bos nya ada rasa perhatian juga padanya, karena itu sampai sekarang selena betah berada disamping pria itu. "Mau makan apa?" Tanya Reno seraya mengambilkan baju ganti di koper selena. "Kamu pakai bra gak kalau malam." Tanya Reno kembali membuat selena melebarkan matanya. Ternyata bos nya bisa sefrontal ini, tidak sangka dibalik wajah tampan dan polos nya ada sikap seperti itu. "Mau makan apa saja boleh dan saya pakai bra kalau malam." Ucap selena berbohong. Nanti saat ingin tidur dirinya akan melepas bra tersebut tanpa sepengetahuan Reno. "Nanti malam saya tidur di sofa saja biar bapak yang di sini." Ucap selena tak enak hati pada bos nya. Reno menggelengkan kepalanya sembari berjalan kearah selena berada. "Saya mau tidur berdua sama kamu, terus ini baju mau sekalian saya gantikan gak?" Ujar Reno seraya melirik gundukan besar di d**a sekretarisnya dengan pandangan m***m. Selena menggeleng. "Gak usah pak, saya bisa kok sendiri ganti baju nya." Ucap selena. "Memang nya sudah bisa jalan ke kamar mandi, atau kamu mau lepas baju di hadapan saya. Wah, kayaknya bakal seru banget bisa nontonin kamu." Ujar Reno menggoda selena. Selena hanya bisa menggelengkan kepalanya, Reno memang aneh bin ajaib dan tidak bisa ditebak kalau sedang berbicara. Kadang galak, lalu bisa berubah kembali jadi selembut sutra. Yang paling sering sih jadi m***m. "Saya ke kamar mandi ya pak." Ujar selena yang diangguki Reno. "Perlu saya bantu?" Tawar Reno yang di gelengkan kepala oleh selena. Reno melihat jam ditangan nya yang tidak terasa sudah jam setengah enam sore, merawat orang sakit ternyata begini rasanya. "Sudah selesai?" Tanya Reno melihat selena yang keluar dari kamar mandi dengan wajah lemas. "Hei, kenapa?" Tanya Reno sedikit khawatir. Selena menggeleng. "Seperti nya lemas karena mandi." Ucap selena membuat Reno melebarkan matanya. "Siapa yang izinin kamu mandi selena." Kesal Reno membuat selena berbaring kembali keatas kasur dan menyelimuti nya. "Saya ini bukan nya perhatian, tapi takut gak bisa kerja besok kalau kamu masih sakit begini." Ujar Reno seraya mengompres selena kembali. Lalu membukakan pintu hotel ketika suara ketukan terdengar, nampak nya itu adalah bubur yang telah dipesan Reno sebelum nya untuk dimakan selena. Seumur-umur Reno tidak pernah mengurus orang sakit sampai seperti ini. "Makan dulu nih." Ujar Reno seraya memberikan satu sendok yang sudah diisi bubur oleh Reno. "Buka mulut nya, saya gak bakal cium kamu." Ujar Reno menggoda selena membuat wanita itu sedikit tersenyum dalam lemas nya. Selena membuka mulut dan menerima suapan dari Reno. "Panas, ditiupin pak." Ujar selena manja membuat Reno sedikit gemas karena merasa dimanfaatkan pegawai nya sendiri. "Nih saya suapin lagi, gak lupa di tiup." Ucap Reno seraya kembali menyuapi sekretaris nya itu. Selesai makan Reno memutuskan untuk mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur disamping nakas. "Tidur sana, saya mau kerja sebentar." Ujar Reno. Selena menuruti nya. "Ehm, pak Reno gak sengaja pesan satu kamar karena biar bisa ngirit kan. Saya cuma mastiin lagi aja, kalau saya gak punya bos yang pelit." Ujar selena membuat Reno menggeram menatap wanita tersebut. "Saya pesan satu kamar karena saya penakut." Ucap Reno yang hebat nya di percaya oleh selena. Sudah hampir setengah jam lama nya, Reno menandatangani secara online beberapa berkas yang memang perlu di tanda tangan oleh nya. "Kenapa kamu gerak terus selena, tidur dong." Ujar Reno dibuat pusing oleh tingkah wanita tersebut. "Iya saya mau tidur, tapi bisa tolong lepasin tali bra saya?" Tanya selena mau tidak mau meminta bantuan bos nya itu. Toh, selena tidak merasa akan di cintai bos nya suatu hari nanti. Dia juga akan mencari pasangan yang lebih cocok dan layak untuk nya, tak seperti Reno yang berada jauh diatas nya. "Kamu yakin minta tolong saya, bahaya loh." Bisik Reno
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN