“Ahmmm..”
“Nhhh..” lenguh selena
Selena terbangun secara mendadak, mimpi yang seakan nyata namun setelah di pikir pikir itu tidak akan terjadi membuat nya kelabakan di pagi hari ini. Belum lagi saat melihat di samping tepat berada seseorang yang di hindari nya saat ini.
“Pak Reno, gan mungkin aku melakukan nya.” Gumam selena sendirian.
Namun suara Reno yang menggelegar seperti petir itu membalas gumam nya. “Maksud dari tidak mungkin itu apa?” Tanya Reno membuat selena semakin gelagapan, masih pagi dan di tanya seperti itu belum lagi pengar nya yang tak kunjung hilang.
“Minum air putih di samping nakas, makan juga obat nya sekarang.” Ujar Reno perhatian yang di turuti oleh selena saat itu tanpa protes
Setelah menelan obat nya, selena turun dari kasur dengan pandangan yang masih sedikit buram. “Mau kemana kamu selena?” Tanya Reno kebingungan melihat sekretarisnya yang terlihat berdiri tanpa tujuan.
Selena menggaruk kepala. “Kemana ya pak, ah mandi!” Ujar selena membuat Reno mengangguki nya dengan keanehan
Selena beranjak masuk terburu buru kedalam kamar mandi tanpa menbawa barang barang nya. “Apa dia tidak membawa handuk dan pakaian ganti, dia pikir bisa menggoda ku dengan berganti baju di luar apa. Atau mungkin dia sengaja mau menyuruh ku mengambilkan pakaian nya lagi, anak itu beneran deh!” Kesal Reno
Reno berjalan mendekati pintu kamar mandi dan mengetuk nya berkali kali sampai tangan selena membukakan pintu. “Ada apa pak Reno?” Tanya selena yang seperti nya sudah melepaskan seluruh pakaian nya, terlihat dari baju tangan kanan hingga wajah nya yang sudah tidak tertutupi apapun.
“Kamu bilang kenapa?”
“Kamu sengaja ya gak bawa baju ganti kedalam biar bisa suruh suruh saya bawakan baju mu atau ambilin seperangkat alat mandi mu hm?” Tanya Reno yang lebih tepat nya menuduh secara brutal.
Selena menelan saliva nya memang betul sih dirinya lupa mengambil beberapa keperluan nya karena terburu buru menjauh dari Reno, selena merasa mimpi nya yang mencium sang bos terasa sangat nyata. Namun selena terus menerus mengelak nya dengan berkata bahwa itu hanya mimpi dan bayang bayang saja. Toh pak Reno juga gak pernah bahas hal itu, berarti hanya dirinya saja yang bermimpi
“Saya mara marah kamu malah diam saja disini.” Ujar Reno membuat selena mengangguk dan menutup kembali pintu kamar mandi nya meninggalkan Reno yang kebingungan dengan tingkah menyebalkan selena pada nya sekarang.
“Selena!” Panggil Reno dari luar sampai selena kembali membuka pintu kamar mandi nya namun wanita itu juga keluar dengan sehelai handuk. Tak lupa menutupi bagian d**a nya lagi dengan handuk kecil, baguslah. Tapi tetap saja buat Reno merinding di buat wanita itu.
Bos macam apa kamu Reno, kenapa malah mikir mes*m begini!
“Saya akan ambil sendiri pak baju saya, supaya gak merepotkan bapak Reno. Makasih sudah mengingatkan, saya masuk lagi ya pak.” Ujar selena yang kembali masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Reno yang terbengong dengan sikap kurang ajar wanita itu.
“Sudah bisa melawan ternyata dia, awas saja aku balas baru tahu rasa. Sekretaris nakal!” Kesal Reno kepada sekretaris nya yang bernama selena itu.
Selesai mandi selena keluar sudah dengan pakaian lengkap namun masih tanpa makeup, kulit segar nya yang bewarna sawo matang dan bibir merah yang nampak alami itu tersenyum pada nya.
“Giliran bapak yang mandi.” Ucap selena namun Reno masih fokus melihat bibir wanita tersebut yang nampak nya kenyal juga warna pink nya yang menggoda iman nya.
“Pak Reno?” Panggil kembali selena pada Reno yang malah menarik tubuh sang sekretaris untuk ikut masuk ke dalam kamar mandi.
“Pak Reno?” Panggil selena ketika Reno mengukung tubuh nya di tembok dalam kamar mandi.
Reno menyentuh bibir selena perlahan. “Apa kamu ingat kejadian tadi malam, tentang apa yang sudah kita berdua lakukan ah khusus nya apa yang kamu lakukan pada saya kemarin?” Bisik Reno membuat selena di mabuk kepalang sembari memejamkan mata nya.
Sadar selena, kenapa kamu seakan akan menikmati nya!