Bab.5a

559 Kata
Selena menarik bahan baju yang berada tepat di d**a pria itu dan menempelkan bibir nya pada bibir reno. "Hmmmppp." Lenguh selena. "Rasanya manis, seperti eskrim!" Ucap selena membuat reno melebarkan matanya karena syok. ____________________ Selena menatap kepergian Reno dengan santai dan mulai memakan hidangan tersebut, walau sebelum nya mata indah sang wanita melirik ke kanan dan kiri terus menerus untuk mencari kebenaran akan kedua sup yang berada di depan nya. “Punya pak Reno yang mana sih, di cium aja kali ya.” Gumam selena seraya mengendus bergantian kedua makanan tersebut. “Heh, kok yang ini harum banget.” Ujar selena seraya menarik salah satu sup di depan nya dan tidak sangka rasanya akan seenak ini. “Wa, enak banget!” Ujar selena. Selena memakan nya terus menerus, memakai sendok bahkan kadang tak sadar menyeruput nya. “Enak sekali.” Gumam selena sampai pada titik terakhir tetesan sup itu. Selena terlihat merem melek dan berbicara sendiri, entah sedang bergumam perihal apa yang pasti selena nampak nya terus menerus meracau tidak jelas. Sampai dimana Reno datang dan kaget melihat penampilan selena yang nampak aneh tersebut. “Selena apa yang sedang kamu lakukan.” Tanya Reno ketika melihat sekretaris nya melakukan hal aneh dan baju bagian atas nya sudah terbuka. Belum lagi wanita itu mengekspos tulang leher nya yang seksi, membuat Reno jadi menelan saliva nya karena harus menahan napsu nya. Reno mendekati selena yang nampak akan terjatuh dari bangku, lelaki itu mengguncang kecil tubuh wanita nya. “Hei selena.” Panggil Reno ingin menyadarkan wanita tersebut. Namun selena hanya meracau tidak jelas sampai sampai tangan wanita itu mendekap pipi Reno untuk menyatukan bibir mereka secara bersamaan Reno melebarkan mata karena syok berat. “Apa yang selena lakukan?” Gumam Reno dalam hati sampai dimana selena melepas ciuman mereka. “Rasa eskrim nya manis sekali!” Ujar selena meracau sedangkan Reno hanya bisa terdiam untuk membaca situasi apa saat ini yang tengah terjadi pada nya, lelaki tersebut juga memegang bibir nya sendiri untuk memastikan apa benar yang barusan itu adalah ciuman nya bersama dengan sang sekretaris nyata. Reno menghela napas karena tak kunjung menemukan jawaban, tangan berotot nya mulai menggendong tubuh selena ke atas ranjang. “Bener benar anak nakal, kamu bahkan mencuri ciuman dari ku yang selena. Tidak satu wanita pun aku izinkan mencium bibir seksi ini, kecuali aku yang memulai nya. Ah, kamu harus di hukum saat bangun nanti. Atau mungkin sekarang saja?” Gumam Reno seraya melihat pulpen di samping nakas berfikir untuk menggunkan nya. Tangan nya mulai aktif menggambar wajah selena menggunkan pulpen dan benar saja, pria itu nampak sekali suka dengan perbuatan nya yang sekarang. Ia mengambil ponsel nya dan memotret beberapa bentuk wajah selena yang terlihat lucu. “Memang nya enak, saya juga tidak akan membuat tanda tangan di pipi mu. Karena kamu tahu seberapa penting tanda tangan saya kan selena?” Ujar Reno pada selena yang terkadang masih meracau tidak jelas. Tangan selena melingkar di leher Reno membuat wajah mereka saling bertemu dalam jarak yang sangat dekat. “Selena?” Panggil Reno tepat di depan wajah sang wanita. Reno berancang ancang untuk mencium bibir selena yang terus di manyun manyunkan seakan meminta untuk di cium nya. Namun semua itu percuma ketika selena tak sadarkan diri saat jarak bibir mereka sudah 0,5 centimeter lagi dapat bersentuhan. ‘Haruskah aku menyentuh nya saat tak sadarkan diri?’
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN