Bab.4b

692 Kata
“Kepala saya mendadak pusing nih.” Ujar Reno pada selena yang segera mendekat pada lelaki tersebut. Apa ini tipu muslihat seorang Reno lagi, mungkin atau tidak Selena juga tidak bisa memastikan nya semudah itu. “Biar saya cek.” Ucap Selena seraya mengeluarkan alat pengukur suhu. “Bapak gak demam, apa pak Reno sedang berbohong?” Tanya Selena dengan wajah polos nya itu yang terlihat sangat menggemaskan di mata pria bernama Reno. “Saya gak bohong, kamu coba kesinian deh tidur nya.” Pinta Reno saat mereka berdua kini tengah berada di atas kasur yang sama. Selena menelan saliva nya itu, lalu melirik Reno yang terlihat semakin manja pada nya. “Apa bapak butuh obat sakit kepala, saya akan membelikan nya sekarang juga.” Ujar Selena yang hendak pergi meninggalkan bos nya itu. Tangan Reno menahan nya, tubuh Rena yang kurus namun nampak seksi ia dekap di pelukan pria itu. “Gak butuh obat seperti itu, saya cuma ingin istirahat dengan tenang saja.” Ucap Reno pada selama yang masih tidak mengerti. Tetapi berada di dekapan tubuh Reno begini membuat wanita itu tersenyum tanpa sadar, rasanya nyaman dan hangat. Pertama kali dirinya merasakan hal seperti ini selain dengan keluarga nya sendiri. “Aduh enak banget deh emang.” Bisik Reno seraya memeluk selena dari belakang. Selena menelan saliva nya, merasa apakah hal ini boleh terjadi diantara bos dan karyawan nya. Sampai dimana suara atau bunyi perut dari selena terdengar keras. “Pfttt.” Gumam Reno Sedangkan selena nampak menggigit bibir bawah nya karena kebingungan dan juga malu, ia harus berkata apa setelah ini pada Reno yang sudah pasti mendengar nya begitu jelas. “Kalau lapar itu bilang, saya seperti bos jahat yang tidak memberikan makan pada karyawan saya.” Ujar Reno membuat selena hanya bisa mengangguk angguk. “Pesan makanan sana.” Ujar Reno seraya melepaskan pelukan nya pada selena. Selena beranjak bangun dan mulai mengambil gagang telepon disana. “Bapak gak mau pesan makanan juga?” Tanya selena “Makanan berakhol.” Ucap Reno membuat selena memiringkan kepala sampai dimana pria itu ternyata menerima telepon dan harus menuju ke dekat jendela sana meninggalkan selena yang tengah memesan makanan. “Sop tapi jangan pedas ya, satu lagi makanan berakhol. Apa ada?” Tanya selena. “Sop juga, ah boleh tolong tambahkan satu.” Ucap selena pada pegawai hotel itu. Selena kini melihat Reno yang nampak nya tengah serius membicarakan sesuatu, apa bisnis baru? Selena menggeleng, kalau itu apa mungkin dirinya tidak tahu menahu perihal urusan kantor. Tak sampai dua puluh menit makanan tiba, mendadak Reno izin untuk keluar sebentar ke bawah menemui kenalan nya tanpa memberitahu siapa sebetul nya yang akan di temui pria itu saat ini. Selena menatap kepergian Reno dengan santai dan mulai memakan hidangan tersebut, walau sebelum nya mata indah sang wanita melirik ke kanan dan kiri terus menerus untuk mencari kebenaran akan kedua sup yang berada di depan nya. Akhirnya dia memilih satu sup dingij yang terlihat enak, bewarna ungu. “Wa, enam banget!” Ujar selena Namun seiring berjalan nya waktu, wajah selena nampak nya memerah padam. Tidak ada sebab dan akibat yang di ketahui sampai saat ini, lalu pintu kamar pun terdengar memunculkan pria tampan yang tak lain dan tidak bukan adalah Reno bos dari selena. Reno yang melihat selena nampak babak belur, bukan karena tonjokan namun seperti oleng kesana kemari dengan pipi membengkak. “Selena?” Panggul Reno seraya memasukan ponsel nya kedalam kantung celana nya. Pria itu nampak menghawatirkan sang sekretaris, dan mendekat pada waniya tersebut. “Apa kamu baik baik saja, pipi mu memerah.” Tanya Reno dengan lembut pada Selena yang membalas dengan tertawaan kencang. “Ehhh, pak Reno kok tampan sekali?” Goda selena seraya meraba kedua d**a pria tersebut. Reno memegang menahan tangan selena meminta wanita itu untuk berhenti namun selena segan dan tidak ingin menuruti ucapan reno. “Kamu mabuk selena, kenapa bisa?” Ujar reno seraya memegangi kepala nya. Selena menarik bahan baju yang berada tepat di d**a pria itu dan menempelkan bibir nya pada bibir reno. “Hmmmppp.” Lenguh selena. “Rasanya manis, seperti ayam goreng!” Ucap selena membuat reno melebarkan matanya karena syok.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN