Reno tertawa sedangkan selena menahan malu. "Maaf pak kalau salah bicara." Ucap pelayan tersebut membuat Reno mengangguki nya.
"Kamu jadi beli yang mana selena, kalau lama saya tinggal pulang nih." Ujar Reno kepada selena yang mengangguk pelan.
Selena meletakan kembali sabun pasangan tersebut dan mulai melirik ke kanan dan ke kiri kembali menjadi pilihan yang lain. Selena akhirnya menemukan setelah sekian lama, namun wanita itu nampak nya bimbang. "Apa, kenapa?" Tanya Reno ketika selena melirik nya kecil.
"Saya bingung, menurut bapak wangi nya enak mana?" Tanya selena seraya memberikan dua botol sabun yang berada di kedua tangan nya pada Reno.
Reno mengangguk. "Saya juga tidak bisa memilih, beli dua saja." Ucap Reno.
Selena tersenyum lalu mengangguk dan mulai keliling lagi untuk mencari sabun titipan Reno, bos nya. "Hm, yang ini wangin banget pak Reno." Ujar selena seraya meminta Reno ikut mencium wangi dari sabun tersebut.
Reno mengangguk dan bilang menyukai nya, alhasil mereka membeli tiga buah sabun dengan harga yang lumayan tapi tidak semahal tadi. Hanya satu dua jutaan saja, toh selena pikir di bayarin bos nya ini.
"Mau makan apa?" Tanya Reno.
Selena melebarkan matanya. "Baru makan pak, memang nya pak Reno lapar lagi?" Tanya selena balik kepada bos tampan nya itu.
Reno mengangguk. "Lebih tepat nya ingin ngemil santai, kan kerjaan udah beres tuh. Temenin saya sekarang jalan cari makanan enak, kayak waffle gitu." Ujar Reno yang di angguki oleh selena.
"Selama bapak yang terakhir saya akan siap siaga di samping bapak." Ujar selena membuat Reno menggelengkan kepalanya.
Setelah membayar mereka berdua mulai mencari tempat santai yang enak untuk ngemil cantik dan tampan. "Lurus dua ratus meter lagi belok kiri, setelah itu sampai." Ujar selena yang di ikuti Reno.
"Apa disini tempat nya?" Tanya Reno.
Selena mengangguk. "Masuk saja dulu pak Reno." Ujar selena yang diangguki Reno.
Reno parkir disana, tempat nya lumayan tenang dan terlihat lebih sepi di banding yang lain nya. "Kamu yakin kan ini restaurant bukan rumah hantu?" Tanya Reno melihat banyak pepohonan seperti hutan.
Selena mengangguk. "Katanya disini makanan nya enak-enak ada pizza kesukaan saya pak." Ujar selena membuat Reno malah menghela napas berat.
Mereka pun berjalan menuju ke atas karena letak restaurant nya di atas mengharuskan mereka menaiki beberapa tangga yang terdapat hutan di sekitar nya. "Jangan sampai kamu kesurupan selena." Ujar Reno menakuti sekretarisnya itu.
Selena menyenggol tubuh Reno diam-diam, membuat pria itu hampir saja berteriak ketakutan. "Selena, kalau kamu melakukan nya lagi saya potong gaji bulanan kamu. Atau bonus mu tidak akan saya berikan!" Ancam Reno yang diangguki selena dengan cepat.
Kalau masalah uang, gaji dan bonus selena akan nurut pada bos nya dalam hal apapun itu. "Enak saja mau ngambil hak karyawan." Gumam selena seraya melirik tajam bos nya.
Sesampainya disana, mereka memesan beberapa makanan yang datang nya memang lumayan lama. "Kalau gak enak akan saya salahkan kamu." Ujar Reno pada selena.
Selena mengangguk dan mulai memperhatikan sekitar nya. "Bagus banget pak, lihat deh ada air mancur nya ternyata." Ujar selena seraya menujuk sebrang membuat mata Reno mengikuti arah tersebut.
Reno mengangguk. "Saya pesan kopi juga deh, kayak nya enak sambil minum kopi pahit di suasa yang seperti ini." Ujar Reno.
Selena menggeleng dan melarang nya. "Bapak gak takut sakit maag, kan tadi pagi sudah minum. Saya juga sudah pesankan bapak milkshake yang bagus untuk tubuh." Ujar selena membuat Reno harus pasrah.
Kadang wanita itu terlalu mengatur hidup nya tapi entah kenapa Reno menyukai hal tersebut, terkadang tidak setiap saat.
"Silahkan di nikmati." Ujar pelayan disana yang baru saja mengantar beberapa pesanan mereka.
Saat pelayan tersebut sudah pergi, selena tersenyum seraya menatap Reno. "Kenapa kamu lihatin saya begitu?" Tanya Reno.
"Udah cantik, seksi lagi pak?" Ucap selena yang sedang membicarakan pelayan tadi.
Reno mengangguk. "Tapi menurut saya, lebih seksi kamu di banding dia." Ujar Reno membuat wajah selena menunduk malu karena gombalan pria tersebut.
***
"Makanan nya enak loh pak, cobain deh." Ujar selena setelah memasukan satu slice pizza ke dalam mulut nya itu membuat Reno yang melihat nya juga ikut ngiler.
Reno meminta selena untuk menyuapi nya makanan dan tidak sangka membuat wanita itu jadi sebal kembali pada Reno. Tidak ada saat dimana Reno tidak meminta nya ini dan itu, selena sadar dirinya memanglah seorang karyawan biasa. Tetapi dia ini sekretaris, bukan nya asisten rumah tangga.
"Hm, enak banget!" Ujar Reno di lebih-lebihkan.
Toh, pria tersebut sering kali memakan berbagai jenis pizza dari ujung dunia.
Ting!
Satu notifikasi dari ponsel selena berdering, menandakan adanya pesan masuk. Selena melihat sekilas pesan tersebut yang ternyata dari salah satu teman kantor nya. "Kok gak di balas, karena lagi sama saya ya selena?" Ujar Reno menggoda sekretaris nya.
"Saya lagi makan pak, toh itu cuma ajakan kencan buta saja. Saya bisa jawab setelah pulang dari sini." Ujar selena membuat Reno menaikan satu alis nya terlihat tak suka.
"Kenapa?" Tanya selena melihat tatapan bos nya yang sedikit mengerikan itu.
Reno menggeleng dan merasa di duakan oleh sekretarisnya. "Kamu gak boleh pacaran dulu sebelum saya pecat, soalnya saya gak mau fokus kerja mu tergantikan jadi senyum-senyum sendiri di kantor saat jatuh cinta nanti." Ujar Reno yang diangguki selena.
"Nanti saya bilang deh." Ujar selena santai.
"Saya haus mau minum, tapi warna milkshake mu terlihat lebih bagus saya mau yang itu saja." Ujar Reno menujuk minuman selena yang berwarna pink keunguan.
"Setahu saya bapak suka rasa coklat deh, minum saja yang punya bapak." Ujar selena menoleh membuat Reno memanyunkan bibir nya.
Sebal nya hal itu di mata selena menjadi sangat seksi dan imut secara bersamaan. "Pak Reno imut banget." Gumam selena pada dirinya sendiri ketika melihat ketampanan bos nya.
"Nih, tukeran ya. Bapak gak boleh ambil minuman coklat saya lagi loh, gak boleh di tuker kembali." Ujar selena seraya menukar kedua gelas tersebut.
"Enak banget ya?" Tanya selena menyindir Reno yang tengah meminum milkshake strawberry nya.
"Dasar lelaki kurang ajar, untung pak Reno ganteng." Ucap selena dalam hati nya.
Selesai makan disana, selena dan Reno menuju ke penginapan terakhir sebelum mereka kembali besok. "Liburan nya sudah selesai." Ujar Reno.
Selena menaikan satu alisnya, mana bisa hal seperti ini di bilang sebagai liburan kali ini. "Pak Reno, saya belum sempat bilang terimakasih dengan tulus waktu bapak rawat saya sakit." Ujar selena seraya memberikan sebuah kotak kecil pada Reno.
Reno mengambil kotak tersebut dan menaikan satu alis nya, hal seperti ini sering kian terjadi saat pria tersebut masih duduk di bangku pelajar. Dimana beberapa wanita sering kali memberikan nya hadiah dengan wajah malu-malu.
"Kamu mau nembak saya cerita nya?" Tanya Reno.
Selena menggeleng. "Itu cuma ucapan terimakasih dan tidak mahal sama sekali. Saya membeli nya waktu kita jalan sore di jembatan waktu itu loh." Ujar selena membuat Reno mengangguk karena mengingatnya.
Reno membuka kotak tersebut yang berisikan gelang tangan. "Kenapa jelek sekali bentuk nya, pasti murah ya?" Ujar Reno menggoda selena.
Selena ingin kembali mengambil hadiah tersebut karena ucapan jahat Reno, tetapi tangan pria itu sudah lebih dahulu mengambil gelang tersebut dan memakai nya tepat di pergelangan tangan kanan nya. "Lumayan kok, saya akan pakai sebentar kalau begitu." Ujar Reno membuat hati selena kini penuh bimbang di buat pria tersebut.
Seneng banget udah bisa update cerita ini, doakan up setiap hari ya..