Satu satu nya yang pasti akan di terima oleh keluarga besar nya sudah pasti selena orang nya, tidak ada siapapun selain wnaita itu yang di sukai keluarga besar nya. Setidak nya selena harus menjadi milik nya dahulu, sebelum Reno betulan mendapat cinta sejati nya.
“Mau jadi pacar saya gak, terakhir kali saya tanya padamu.” Ujar Reno
Selena menggeleng. “Mungkin kalau bapak bersikap lebih baik lagi saya mau.” Ucap selena membuat Reno melebarkan mata nya.
“Bersikap baik, kurang apa malam ini. Saya berikan kamu kejutan besar tau tidak?” Ujar Reno tak habis pikir dengan ucapan selena sang sekretaris.
Selena menganggukan kepala nya. “Hari ini gak ke hitung karena memang bapak menganggu liburan saya kali ini, bukankah sudah kewajiban nya bapak membayar semua nya malam ini?” Ujar selena meracau.
Reno menghela napas nya. “Dasar cerewet!” Kesal Reno ketika mulai befikir diirinya untuk berubah.
“Mulai malam ini saya akan coba merubah sikap saya, kamu sudah janji akan menerima ajakan saya.” Ucap Reno pada Selena yang menarik kerah lelaki itu dan membawa bibir nya untuk menempel pada bibir bos nya.
Reno melebarkan mata nya kala bibir nya kini tepat menyentuh bibir sekretaris nya. Tidak sampai lima detik, selena melepaskan ciuman nya. Reno menyentuh bibir nya seraya menatap sang sekretaris yang masih nampak tertidur pulas. “Akan menjadi hutang kalau kamu pura pura tidak ingat hal ini besok pagi selena.” Ucap reno membuat selena mengangguki seraya tertawa kencang.
Melihat selena yang begitu, reno memilih untuk membawa tubuh sang sekretaeis kedalam gendongan nya kembali. “Selesaikan di kamar hotel saja.” Ucap reno.
“Berapa kali kamu mabuk dan hilang kesadaran, kamu selalu saja mencium saya. Saya bahkan tidak pernah mencium mu tanpa alasan.” Ujar Reno yang tidak tahu dirinya sendiri seperti apa sebetul nya.
Reno menidurkan selena di atas kasur nya. “Tidur dan jangan melakukan apapun.” Ucap Reno membuat selena hormat kepada nya dan mengucapkan satu kata.
“Siap!” Ucap selena sebelum kembali tertidur dan sukses membuat pria itu melongo.
Reno tak habis pikir dengan kata yang di berikan selena pada nya. “Kamu main-main sama saya ya?” Tanya Reno sembari menyentuh bibir selena dengan jari telunjuk nya.
“Buat wanita seperti mu, biasanya saya di kejar kejar. Kini dengan berani kamu melakukan penolakan untuk ku?” Omel Reno seraya melonggarkan dasi nya.
Dirinya bahkan lupa membuka topeng wanita itu, tangan kanan nya segera melepaskan topeng selena juga dirinya. “Wajah mu semakin menyebalkan kalau dilihat-lihat.” Ucap Reno membuat selena meraung sebelum kembali tidur.
Reno terbaring di samping selena setelah melepas jas resmi nya, ia bahkan sampai harus melepas beberapa kancing kemeja nya karena kepanasan. “Terlalu panas.” Ucap Reno kepada dirinya sendiri.
“Apa yang kamu lakukan, selena?” Kesal Reno ketika tangan kanan selena memegang burung kebanggaan nya.
“Saya gak sangka kamu semesum ini kenyataan nya, lepaskan atau kamu akan tahu selanjutnya akan seperti apa.” Ancam Reno yang seperti nya adik nua itu akan bereaksi alias berdiri.
“Selena.” Panggil Reno seraya mengambil tangan selena dari burung nya itu dan meletakan nya di atas perut wanita tersebut.
“Ah, pak Reno….” Ujar selena membuat Reno menoleh kepada wanita itu.
“Ada apa?” Tanya Reno perhatian pada sekretarisnya.
“Seperti nya saya mau muntah.” Ucap selena membuat Reno melebarkan mata nya dan buru buru mengendong tubuh wanita itu ke dalam kamar mandi.
“Tahan dan jangan keluarkan disini, atau kamu akan terima akibat nya.” Ucap Reno tanpa sadar mengelus pundak selena yang tengah ia gendong saat itu seperti menggendong seorang anak kecil.