Jesicca menaiki tangga dengan langkah yang lemah. Jadi tidak bersemangat, saat sudah ditinggal pergi begini. Tapi, ia ikut pun percuma saja rasanya, karena Aaron tidak mungkin menemaninya di rumah. Ya setidaknya, ia merasa nyaman berada di rumah, yang memang ia tempati sejak kecil ini.
Pintu kamarnya Jesicca buka. Ia melangkah masuk dengan gontai dan naik ke atas tempat tidur, lalu merebahkan tubuh dalam posisi menelungkup. Ada rasa tidak nyaman di perutnya, bila tertidur dalam posisi seperti ini.
Jesicca pun menghela napas dan membalikkan tubuhnya. Ia tiduran merebahkan tubuhnya dalam posisi telentang sekarang dan rasa tidak nyaman tadi jadi hilang.
Jesicca bangkit dari atas tempat tidur dan menoleh ke kanan, ke arah sebuah cermin berukuran besar di sana. Ia memandangi dirinya sendiri
