Apa Itu Benar-benar Anakku?

1237 Kata

Masker sudah diturunkan ke dagu. Meskipun, dari sorotan matanya dari dekat tadi, Arin sudah dapat menebak, siapa orang itu. Orang yang beberapa hari yang lalu, sudah memukuli dirinya dengan membabi buta. Hingga ia kehilangan kesadarannya dan untunglah tidak dengan bayinya juga. Yang notabene adalah bayi mereka. Namun, tidak menurut orang yang berada di dekatnya ini. "Mas mau apa?? Tolong jangan sakiti Arin lagi, Mas. Kasihan bayi Arin. Dia tidak tahu apa-apa. Terserah mas mau mengakui dia atau tidak. Yang jelas, Arin sangat menyayangi bayi ini. Arin tidak mau kehilangan dia. Sudah lama sekali, Arin menunggu saat-saat seperti ini. Sudah cukup lama, Arin menginginkan bayi ini, Mas. Tolong jangan apa-apakan Arin. Tolong berikan kesempatan anak ini untuk hidup. Arin sangat menyayanginya." Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN