Jesicca berhasil melepaskan diri. Setelah merengek dan meminta ampun. Aaron tersenyum melihat Jesicca yang marah-marah sambil merapikan rambutnya. Ia tidak sengaja melirik ke arah ranjang pasien dan melihat sepasang mata, yang tengah memperhatikan ke arah mereka berdua. Sontak Aaron menghentikan senyumannya, lalu berdehem sambil bangkit dari sofa dan mendekati pemilik sepasang mata tadi. "Kamu sudah bangun? Ingin minum?" ucap Aaron menawarkan, tiap kali melihat kelopak mata ini terbuka. Arin menggelengkan kepala. Menolak untuk kali ini. "Nggak, mas." "Apa ada yang sakit? Ingin dipanggilkan dokter??" tanya Aaron lagi dan kembali mendapatkan gelengan kepala. "Nggak juga, Mas." "Sudah terasa lebih baik? Kalau sudah. Kemungkinan, Mas akan segera mengatakannya kepada Mama dan Papa. Mas t