Pipi Reihan sedang di kompres dengan batu es oleh Melsa. Karena bengkak akibat berkelahi dengan Alex. Sepulang dari kampus, Melsa memaksa Reihan untuk masuk ke dalam apartemennya dan memastikan pria itu membersihkan lukanya. “Lagian kamu kenapa sih tiba – tiba mukulin dia kayak gitu?” “Waktu dia ngangkat telepon aku, aku udah ada feeling ga enak dan bener kan kamu lagi berduaan sama dia.” “Alex nyeret aku tiba-tiba.” “Aku tahu, itu pasti ulah dia. Makanya aku langsung cari kamu.” “Dan kamu tahu aku lagi ada di sana dari mana?” “Dari anak BEM yang lagi ngerokok di depan ruangan itu. Dia bilang kamu di dalem.” Setelah itu Melsa tidak bertanya lagi. Ia fokus mengobati luka di wajah Rei. Untung saja tidak terlalu parah sehingga ia yakin memarnya akan segera hilang. Tangan Melsa memeras