Film di layar lebar ini baru berjalan sekitar setengah jam tapi sejak tadi tangan Alex tidak berhenti menggerayangi bagian tubuh Melsa. Saat ini tangannya sedang berada di balik kaus Melsa. Merasakan kulit halus kekasihnya. Melsa sudah tahu sejak pria itu memesan kursi velvet dan posisinya paling atas. di barisan paling atas hanya ada dua pasangan dan jarak keduanya terpisah jauh sehingga tidak mungkin penonton lain dapat melihat apa yang tengah Alex coba lakukan pada Melsa. Lagi pula, kondisi ruangan gelap dan tidak memungkinkan siapa pun dapat melihat ke arah lain selain layar. “Lex, kalo kamu ngga berenti kita pulang aja.” Ancam Melsa setengah berbisik. Karena ia tidak ingin orang lain merasa terganggu karena mereka. “Nerusin ini ya Mel?” Goda Alex dengan m***m. “Ngga ada. Aku pulan