Ketukan di pintu membuat Melsa terlonjak dari meja riasnya. Ia baru selesai mandi dan mengaplikasikan toner pada wajahnya saat mendengar suara ketukan itu tiba – tiba. Dengan segera ia berjalan cepat menuju pintu untuk membuka dan mempersilakan tamunya masuk. yang ia yakini adalah Reihan. Begitu pintu terbuka, pria itu tersenyum dan langsung merengkuh Melsa ke dalam pelukannya. bibirnya mencium cepat pipi Melsa dengan ringan. “Aku kangen deh, ngga ketemu dua hari sama kamu.” Melsa dengan salah tingkah hanya diam mematung tanpa bisa membalas ucapan Rei sama sekali. Bukan karena ia malu atau apa, tapi Melsa merasa bersalah telah melakukan ini pada pria itu. “Hai, Rei, masuk yu.” Rei mengikuti Melsa memasuki apartemennya, selagi Melsa mengambilkan minum untuknya, Rei sudah dengan nyaman du