Aisya menelan ludahnya gugup. Pandangan mata Rey intens menatapnya ketika keduanya sama-sama saling berhadapan dan berpandangan. Sebelum akhirnya Aisya duluan yang membuang pandangan dan menolehkan wajahnya agar tak lagi bersitatap dengan mata tajam Rey yang seolah sedang mencari jawaban akan sesuatu yang tadi sempat pria itu dengar. "Ais. Maaf, aku tak sengaja mendengar percakapanmu dengan Bu Kinan. Apa maksudnya dengan Papa? Dan ... kenapa kalian tampak akrab sekali." Tadi sebenarnya Rey baru saja dari pantry meletakkan makanan milik Dewa yang tidak jadi dimakan atasannya itu. Begitu dia kembali tak sengaja melihat Kinan dengan Aisya tengah mengobrol. Semua pembicaraan mereka tertangkap di telinga Rey karena jarak keduanya dengan keberadaan Rey juga tidak jauh. "Pak Rey. Itu ...." Ais