Pagi ini Rey sudah kembali ke rumah Aisya. Selagi dekat dengan sang kekasih, Rey tidak mau membuang waktu kebersamaan mereka secara sia-sia. Bagaimana pun juga, keberadaannya di kota ini dan sengaja mengambil cuti juga karena Aisya. Oleh karena itulah Rey ingin sepuasnya meluahkan kerinduan yang sekian lama dia pendam. Dan mengenai pembicaraannya dengan Dewa, sanggup membuat Rey terus saja kepikiran sampai susah tidur semalaman. Beruntung pagi tadi Aisya membangunkannya dengan menelepon di pagi buta ketika subuh tiba. Sehingga tidak sampai terlambat datang ke rumah kekasihnya sekarang. Pintu dibuka oleh pembantu rumah tangga. Rey mengulas senyuman sangat ramah. "Pagi, Bik." "Selamat pagi Mas Rey. Silahkan masuk. Non Ais sudah menunggu di ruang makan." Rey mengikuti langkah kaki bibik