Panas Dingin

1717 Kata

“Aaaaaaa! Abanggggg!” teriak Bintang saat dia bercermin di kaamar mandi. “Abanggggg!” Sena yang sedang memasak langsung berlari menuju kamar putrinya. “Kenapa? kenapa?” Memukul-mukul pintu kamar mandi Bintang. “Buka pintunya, Nak. Kamu kenapa?” “Hiks…. pintunya gak dikunci Mama…. Hiks….” Terdiam sejenak sebelum menggeser pintu yang ternyata tidak dikunci. Sang anak menangis sambil duduk di atas kloset. “Kakak kenapa? ada apa hmmm?” Sena sampai berjongkok. Baru tersadar kalau tubuh Bintang dipenuhi bercak kemerahan. “Ya ampun, Bintang. Di kamar banyak nyamuk? Kenapa gak bilang sama Mama?” “Ini sama Abang hueeee…. Mana nantinya Bintang mau karnaval, masa iya kayak gini tubuhnya banyak merah-merah. Bintang gak suka, Mammaaaaa!” “Hei hei, tenang…. Nanti Mama bantu tutupin pake concealer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN