Angkasa mengerjap, ini pertanda Tuhan memintanya untuk cepat menyelesaikan study dan bekerja menghasilkan banyak uang. Ajun tertawa kuat melihat hasil USG yang sama ketika berulang kali diperiksa. “Kembar tigaaa duhhh! Rame inimah rumahhh! Siapin nama dari sekarang! Hahahaahahaha! Nanti salah satunya jadi dokter ya, biar keturunan Surawisesa diratain jadi dokter semua.” “Gak boleh, yang satunya harus jadi Hakim.” “Kamu aja atuh yang jadi Hakim, kan masih banyak kesempatan. Masalah uang mah jangan khawatir, Opa yang bakalan bantu finansial kamu.” “Gak perlu, Abang juga masih mampu,” ucapnya santai dan mendekat pada sang istri untuk mencium keningnya lama. “Abang…,” panggil Bintang masih terkejut. Kembar tiga? Apakah dia akan siap kedepannya seperti apa? Mengurus anak tiga, rasanya Binta