Chapter 27

903 Kata

Selamat membaca "Aku harap, sekarang kamu bisa lebih terbuka sama aku," lirih Ajeng dengan tatapan sendu. Sultan tertunduk lesu. "Tapi kalau kamu memang belum siap, aku nggak akan memaks—" "Aku akan menceritakan semuanya." ______________________________________ Sultan berjalan ke arah sofa. Ia duduk sambil menyenderkan tubuhnya lemas di punggung sofa dan memejamkan kedua matanya sejenak. Ia membuka matanya dan melihat ke arah Ajeng yang masih berdiri di tempatnya. Sultan mengembuskan napas panjang. "Kemarilah, duduk sini," lirihnya tersenyum hangat sembari menepuk-nepuk tempat duduk di sebelahnya. Ajeng menatap Sultan sayu. Apa ia sudah melakukan sesuatu yang benar? Bagaimana jika nanti Sultan hanya akan semakin terluka ketika menceritakan masa lalunya? Ajeng mengigit bibirnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN