Selamat membaca Sultan menyetir mobil sambil menguap lebar untuk yang kesekian kalinya. Ajeng yang melihat hal itu, memasang wajah kesal. Ia sudah berulang kali membujuk Sultan agar ia saja yang menyetir, tapi Sultan menolaknya dengan tegas. Dengan alasan harga dirinya sebagai seorang laki-laki terluka jika duduk di mobil yang disetir oleh wanita. Karena laki-laki sejati tidak akan pernah membiarkan seorang wanita menyetir mobil untuknya. Tentu saja, itu hanya alasan Sultan. Karena jika ia mengatakan yang sebenarnya, Ajeng pasti akan tetap mendesak untuk menggantikannya menyetir. Ia hanya tidak ingin istri dan anaknya kelelahan, karena tidak baik untuk kesehatan mereka berdua jika terlalu sering melakukan aktivitas yang berat. Ajeng memperhatikan raut wajah Sultan intens. Padahal ia