Chapter 24

1124 Kata

Selamat membaca Tapi jika berbicara tentang perasaannya saat ini kepada Sultan... Tatapan Ajeng tiba-tiba melemah. Jangan mencintai aku, karena kamu hanya akan semakin tersakiti! ______________________________________ Tangan Ajeng terangkat untuk mengelus-elus rahang Sultan. Matanya menatap dalam bola mata Sultan. Tiba-tiba bibirnya bergetar, matanya terasa panas, tenggorokannya mendadak sakit, bahkan rasa sesak di dadanya semakin menusuk. Entah kenapa cairan bening itu menetes begitu saja dari ujung matanya. "Maaf," lirih Ajeng parau sembari memeluk tubuh Sultan erat karena tidak sanggup lagi menatap wajah Sultan yang terlihat menyedihkan itu. Sultan tersenyum lemah. Ia mengerti apa maksud dari permintaan maaf Ajeng ini. Ia sudah menduga jika perasaannya ini hanya akan terbuang sia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN