Chapter 23

1071 Kata

Selamat membaca Napas Ajeng tertahan Tiba-tiba matanya terasa panas. Bibirnya bergetar menahan tangis. Ia semakin mengeratkan pelukannya dan menangis di pundak Sultan. Apa yang sudah ia lakukan? Ia semakin menambah trauma di dalam hidup Sultan! ______________________________________ Setelah cukup lama menangis di pundak Sultan. Ajeng melepas pelukannya perlahan. Ia memandangi wajah Sultan sejenak, lalu mengelus rahang Sultan lembut. "Maaf," lirih Sultan untuk yang kesekian kalinya sambil menatap Ajeng dengan tatapan pilu. Ajeng tersenyum kecil. "It's okay," sahutnya lembut sambil melepas tangannya dari wajah Sultan dan beranjak dari sofa, ingin mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Tapi sebelum kakinya menyentuh lantai, pinggangnya ditahan oleh Sultan. Kepala Ajeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN