Dilema Seorang Ibu.

1030 Kata

Aisyah duduk di ruang keluarga menggenggam ponselnya dengan erat. Panggilan telepon dari Kirana masih terngiang di kepalanya. Perempuan paruh baya itu memijat pelipis, merasakan kepalanya yang bertambah berat. Pikiran-pikiran berkecamuk. Di satu sisi, Aisyah merasa sulit menerima Arafah sebagai menantu. Di sisi lain, Kirana—gadis yang sejak lama dikenalnya dan sudah dijodohkan dengan Bima—memohon agar pernikahan itu tetap terjadi. "Aku akan pikirkan caranya." Itu yang tadi Aisyah katakan kepada Kirana. Namun, bagaimana caranya? Haruskah dia benar-benar memisahkan Bima dan Arafah? Atau, haruskah dia merelakan impiannya tentang menantu idaman? Suara langkah kaki terdengar mendekat. Jihan, yang baru saja melewati ruang keluarga, melihat ekspresi ibunya yang tampak gelisah. Dahinya berkeru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN