Sabar dan Doa.

1091 Kata

Bima duduk di kursi rumah sakit dengan kepala tertunduk lesu. Tangan besarnya mengepal di atas lutut, sementara pikirannya terombang-ambing di antara dua lautan yang sama-sama dalam, sama-sama ingin dia selamatkan. Di satu sisi, ada ibunya. Perempuan yang melahirkan, membesarkan, dan memberikan seluruh kasih sayangnya sejak kecil. Perempuan yang kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit, yang dengan suara bergetar bersumpah bahwa dia lebih baik mati daripada melihat Bima terus membangkang. Di sisi lain, ada Arafah. Istrinya. Wanita yang dengan penuh keberanian tetap bertahan di sisinya meski ditolak oleh keluarga. Wanita yang diam-diam menelan kesedihannya sendiri, yang selama ini menutup luka di hatinya hanya karena ingin tetap berada di sisinya. Dan kini, Bima harus memilih. Bima b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN