Arafah sudahlah tidak bisa tidur karena sulit menghilangkan nama Bima dari kepalanya, kini makin dibuat terjaga sebab suasana rumah sakit yang tiba–tiba mencekam luar biasa. Tempat yang mustinya aman bagi para korban—dan terlarang untuk dimasuki musuh tidak peduli didasari oleh beragam alasan—malah menjadi sasaran empuk mereka yang sudah hilang empati dan hilang perasaan. Orang–orang kejam itu tanpa pandang bulu menyerang. "Kita dikepung, Dokter." Lapor tenaga medis yang banjir keringat karena panik. Berbisik lirih, berusaha agar tidak ada pasien yang sampai dengar berita buruk tersebut. "Apa maksudnya dikepung, Sus?" "Pasukan bersenjata lengkap terlihat ditiap sudut rumah sakit. Mereka menargetkan kita, menganggap lokasi kita tempat berbahaya." "Omong kosong macam apa itu?" pekik so