Berlibur Berdua.

1153 Kata

Perjalanan menuju pantai terasa menyenangkan. Bima menyetir dengan satu tangan, sementara tangan satunya lagi menggenggam telapak tangan Arafah. Jari-jari mereka saling bertautan di atas pahanya, seolah enggan terpisah. Sesekali Bima yang nakal memberikan remasan ringan—membuat sang istri memekik terkejut. "Mas!" "Kenapa sih?" "Itu tangannya nakal banget, diem enggak?!" Bima bukannya berhenti malah tersenyum jahil. "Kenapa, enggak suka mas elus–elus gitu?" bisiknya dengan nafas memburu dan berat. Menghantarkan gelenyar familiar di jantung Arafah. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang mulai dipenuhi sinar matahari pagi. Sesekali, mereka mengobrol santai. "Kapan terakhir kali kamu ke pantai?" tanya Bima, melirik ke arah Arafah yang sedang melihat pemandangan di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN