“Karena aku bersedia menggantikan posisi Bram, menjadi suamimu, menjadi ayah bagi anak yang ada di kandunganmu. Aku janji akan merawatnya dengan sepenuh hati, menyayanginya layaknya darah dagingku sendiri. Percayalah.” kembali Bari menggenggam tangan Elena agar perempuan itu tahu betapa dia tulus pada perasaannya.
Bukannya menjawab, Elena malah menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, berkali-kali.
“Entahlah Bari, aku tidak tahu harus bagaimana. Statusku pun juga tidak jelas.” tolak Elena, halus.
“Status? Bukankah kalian menikah siri?” Bari mendesak Elena, membuat Elena jadi tidak nyaman.
“Iya, tapi aku juga tidak tahu apakah Bram sudah berikan talak padaku atau belum. Sampai hal itu jelas, statusku masih menjadi istri sah Bram di mata Tuhan.” jelas Elena, mengaduk sayur asemnya d
