“Elen pakai selimut dulu, cepaat!” teriak Bram dengan panik. “Memangnya kenapa? Siapa yang menelponmu sih Bram?” bukannya segera menarik selimut, Elena malah balik bertanya. “Mama! Aaah aku lupa bilang ke mama kalau kita menikah seminggu yang lalu.” Bram memungut t shirt yang tadi dia lempar ke sembarang arah dan segera dia pakai. Yang penting bagian atas tubuhnya sudah tidak polos lagi. “Ya ampun Elen, kenapa tubuhmu masih polos gitu sih?” keluh Bram saat melihat Elena masih saja polos, tidak menarik selimut ataupun segera memakai baju. “Haah, ya sudah, aku terima panggilan video mama di halaman saja.” Bram mengambil sarung yang biasa dia pakai untuk sholat dan keluar kamar. Dia merasa ada semilir angin di area pahanya, mungkin karena bahan sarung yang tidak tebal dan dia juga tid