86. Perempuan Berdarah Dingin

1201 Kata

“Hai ma, assalamualaikum. Saya Elena, senang bertemu mama.” Elena maju dua langkah, berniat mencium punggung tangan Indri, tapi yang terjadi kemudian Indri pingsan! “Maaah!!” teriak Bram dan Wira bersamaan. Beruntung Bram tepat berada di belakang Indri hingga bisa menangkap tubuh sang mama. Elena menjadi pucat, ketakutan. “Bram, lekas bawa mamamu ke kamar.” Wira berjalan mendahului Bram yang membopong Indri. Keduanya tergesa masuk rumah dan melupakan keberadaan Elena. “Sebentar, papa susun bantal dulu biar mamamu nyaman.” Usai Wira menyusun bantal dan Bram letakkan Indri dengan hati-hati, keduanya baru tersadar tidak ada Elena yang mengikuti mereka ke kamar. “Bram, mana istrimu?” keduanya celingukan. Bram menepuk kening dan bergegas ke halaman depan mencari Elena. Tanpa sadar, Bra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN