“Mah, ini Elena sudah di sini.” Wira berkata dengan suara pelan, mengguncang pelan lengan Indri agar membuka mata. “Eeumm..?” sepertinya Indri masih belum menjenjak bumi karena saat membuka mata, dia malah tampak kebingungan. “Mah, ini Elena, tadi kan mama minta ketemu menantu mama.” kali ini Bram yang berucap. Dia duduk di sisi ranjang Indri, memijat kaki mamanya penuh sayang. “Aah iya, mana Elena?” Indri ingin memperbaiki posisinya, mencari posisi yang nyaman. Dia bergerak dengan bertumpu pada kedua tangan tapi tidak mampu, tubuhnya masih lemah. Elena yang berdiri di sebelah kanan Indri, sigap membantu mama mertuanya. Bram tertegun melihat itu, tapi dia segera abaikan perasaan melownya. “Mama, ini aku, Elena. Mama sudah merasa lebih baik kan?” Elena bertanya ramah. Dia bahkan refle