92. Sebuah Lamaran (Unggah-unggahi)

1019 Kata

Seorang lelaki muda berusia di awal tiga puluh, tampak asik memancing di sebuah sungai yang airnya sangat jernih. Lelaki itu, sudah menikmati hidupnya yang back to nature seperti ini sejak beberapa bulan lalu. “Pak Bram, ini sayur dan bumbu yang bapak pesan dua hari lalu. Lihatlah, segar-segar sekali kan pak?” seorang lelaki paruh baya mendekati lelaki muda itu yang ternyata adalah Bram. Bram? Ya, dia sudah terbiasa menjalani hidup seperti ini saat menjadi tentara bayaran di negeri asing. Kali ini dia mulai lagi, tepatnya, sejak dia pergi meninggalkan Elena. Bram mengambil satu buah wortel yang tampak mulus dan berukuran besar. Dipotongnya wortel itu memakai pisau komando super tajam yang selalu dia bawa ke mana-mana. Pisau itu selalu menyertainya sejak dia kembali hidup di alam. “E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN