Satu bulan telah berlalu. Malam ini Rendra mengajak kedua istrinya untuk menghadiri resepsi pernikahan ekan kerjanya. Mereka bertiga memakai baju yang senada. Rendra berjalan di apit kedua istrinya menuju ke dalam ballroom hotel. Bukan rahasia umum lagi, semua sudah tahu kalau Rendra memiliki dua istri yang sangat cantik. Elin memiliki garis keturunan dari pakistan, dan Ria, dia bak bunga desa yang sedang bermekaran. Tidak salah jika semua mata menatap bangga dengan Rendra, yang bisa membuat kedua istrinya akur. “Wah, bahagianya ... punya dua istri akur lagi, kasih resepnya dong, bro ...,” gurau teman Rendra. “Jangan berani poligami, kalau belum bisa adil. Sudah, aku mau menemui pengantinnya,” ucap Rendra. Elin sebenarya tidak ingin menghairi acara semacam ini, karena selalu saja bany