“Saya tahu saya salah, tapi saya nggak bisa mengabaikan dia begitu aja,” kata Biru hati-hati. Jingga mengernyit. “Dia? Dia siapa, Mas?” “Jadi, saya juga sebenarnya kaget tiba-tiba dapat telepon dari Ara.” “Apa?” “Dengar dulu.” “Silakan. Aku dengerin,” ucap Jingga kemudian. Ya meskipun perasaannya langsung tidak enak dan rasa kesal spontan menghampirinya saat Biru menyebutkan nama wanita pick me itu. “Ara tiba-tiba nelepon sambil nangis-nangis. Dia juga minta tolong dan memohon agar saya datang ke tempatnya,” jelas Biru kemudian. “Saya yang khawatir kenapa-kenapa, akhirnya langsung ke sana. Saya sempat berpikir untuk masuk ke kantor dulu, tapi takutnya itu terlalu lama karena Ara semakin menjerit seperti kesakitan.” “Terus dia kenapa?” “Dia sakit dan sudah bawa ke rumah sakit.” “Wo