Aku terdiam, menatap langit yang mulai menggelap. Hamparan laut terpampang jelas, ombak menjadi tenang. Angin semakin dingin meraba, aku harus segera menyusul Joes dan minta maaf atas segalanya. Ia pasti kecewa dan tak ingin menemuiku lagi, percayalah ku hanya tak ingin lelaki itu salah paham atas semuanya.
Setengah berlari menghampirinya, untung saja Joes belum pulang dan masih bersandar di dekat mobilnya.
"Joes.." aku masih takut untuk memenangkan hatinya.
"Ada apa?" sahutnya cukup dingin seperti udara sore ini.
"Aku minta maaf, seharunya tidak seperti ini caraku untuk merebut hatimu dari Kamelia."
Joes menghela napas. "Harusnya kau paham! Untung saja aku tak benar-benar menginginkanmu, karena sikap baikmu hanyalah palsu."
Meski itu amat sakit, aku harus menerimanya. Toh yang d
