Pemakaman (KAMELIA POV)

1237 Kata

Ternyata pelukan ku dengan Mama adalah pelukan terahkir. Tak sungka beliau begitu cepat pergi, hingga detik ini aku bahkan tak bisa melupakan bayang-bayang Mama yang menangis terluka ketika mendengar kalimat jujur ku. Dan itulah penyesalan terbesar dalam hidup. Aku bahkan belum sempat menjelaskan semuanya pada Mama tapi beliau pergi dan membawa luka. Aku duduk terdiam di sisi pantai, deburan ombak membasahi kaki ku yang telanjang. Niat awal ingin pulang namun pikiran tak kunjung hilang. Jujur saja aku takut pulang, tapi pasti pria itu akan mencariku. Pikiran benar-benar kalut, aku kebingungan mencari jalan keluar. Aku ingin menghadiri pemakaman Mama tapi pasti mereka mengusirku. Luka ini, perjalanan kehidupan ini memecut mentalku. Bayang-bayang masa depan yang indah. Menempuh pendidikan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN