Rahasia yang dibawa

1768 Kata

Valenia duduk di balkon apartemen, menatap langit sore yang mulai berwarna jingga keemasan. Tangan halusnya mengelus lembut perut yang mulai membuncit, seolah sedang berbicara dengan kehidupan kecil yang tumbuh di dalam dirinya. Ada senyum hangat di wajahnya, senyum yang tidak lagi diselimuti kesedihan. Setelah melihat kondisi Valenia yang semakin membaik, Sebastian berjanji akan menjemputnya sore ini untuk mempertemukannya dengan kedua orang tuanya. “Ibu dan Ayah sudah tidak sabar bertemu denganmu, perempuan yang berhasil mengambil hati anak mereka,” ujar Sebastian saat pagi tadi, saat Sebastian mampir untuk melihat keadaannya sebelum berangkat ke perusahaan. Valenia hanya bisa tersenyum, pipinya merona. Akhir-akhir ini, Sebastian memang sering memujinya, dan entah mengapa, setiap kata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN