Detak jantung Clara sudah tak beraturan lagi, berdegup dengan sangat cepat. Saking cepatnya, dia sendiri bisa mendengarnya dengan jelas tanpa stetoskop. "Nona, apakah Anda mau menjadi teman hidup saya? Menjadi satu-satunya wanita yang akan menemani saya dalam berbagai keadaan. Saya, tidak bisa berjanji akan membahagiakan Anda dengan materi, karena sudah pasti saya akan kalah jauh dengan Anda. Tapi, saya berjanji akan membuat Anda selalu tersenyum, dengan hal-hal yang sederhana seperti ini." Demi Tuhan! Hati Clara seketika meleleh, saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Arya. Matanya terasa panas, pandangan matanya mulai buram. Dan detik berikutnya cairan bening itu lolos, membasahi pipi Clara. "Ar .... " "Ya, Nona?" "Kamu tau, kan? Di sini," ucap Clara menyentuh dadanya sen

