Barack masih duduk di kursi kerjanya, dan menunggu kabar dari Faisal. Hatinya diliputi oleh amarah, karena adiknya yang cantik, baik hati dan tidak sombong itu terjerat skandal. Siapa pelakunya? Apa yang mereka inginkan? Uang? Barack akan memberikan mereka uang dengan mudah, berapa pun jumlahnya. Asalkan mereka tidak mengganggu Clara, membuat adiknya kesulitan. Faisal datang dengan tergopoh-gopoh, tenaga dan otaknya dipaksa kerja oleh Barack. Hampir seharian dia duduk di depan monitor, mencari tau siapa dalang di balik skandal ini. Bisa saja Barack menyuruh yang lain untuk menyelidiki kasus ini, tapi sayangnya Barack hanya percaya pada Faisal saja, tidak pada yang lain. "Gimana?" tanya Barack to the point. "Ya kamu udah bisa menduganya, kok." "Bella?" tebak Barack. "Iya!" Barack

