Kirana Abraham Putri, umur lima tahun, ditinggal oleh ibunya saat melahirkan dirinya. Sekarang dia tinggal bersama seorang ayah yang tampan dan mapan.
Fendy Abraham Saputra, umur 29 tahun. Masih muda, tapi tampan sudah mempunyai anak perempuan yang lucu seperti ibunya. Fendy ditinggal oleh istrinya saat melahirkan Kirana.
Kirana seorang anak perempuan yang sangat penurut dan tidak rewel. Di usia lima tahun bukanlah suatu hal yang bisa diterima oleh Kirana sendiri. Fendy juga sulit melupakan almarhum istrinya. Tapi, demi sang buah hati, Fendy melakukan sendiri demi putri kecil untuk masa depan yang cerah.
Orang tua Fendy terus - menerus meminta ia menikah lagi demi putrinya. Fendy masih belum siap untuk menikah, meskipun sudah lama berduda. Tetap saja, Fendy lebih seperti ini mengurus dan merawat putrinya sebagai pengganti almarhum istrinya.
Kirana sendiri juga mengerti, dia tidak akan memaksa ayahnya untuk menikah, Kirana mempunyai ide. Ia akan mencarikan wanita yang benar menyayangi dirinya dan juga ayahnya.
*****
Di sebuah mall terbesar kota Sumatera Utara. Kirana dan Ayahnya setiap hari sabtu adalah kegiatan mereka untuk jalan-jalan. Mata anak perempuan itu tertuju salah satu sosok wanita yang sesuai dijadikan istri untuk ayahnya.
Bella kembali reuni lagi setelah teman-teman waktu kemarin minta janjian, kali ini dia dapat kontak dari teman seangkatannya. Teman Bella bukan satu atau dua saja, masih banyak lagi. Gerangan apa membuat mereka pada minta berkumpul dan silaturami.
Lalu tanpa didasari oleh Bella dan teman-temannya yang lagi makan di salah satu mall yaitu Sun Plaza, kemudian seorang gadis kecil mendekati Bella. "Tante mau jadi istri, papa aku?" suara lucu terdengar di telinga Bella. Bella melirik anak perempuan berdiri tidak jauh darinya.
Bella berkerut, ia mengabaikan anak perempuan itu mungkin saja ia sedang bergurau. Zaman sekarang anak-anak seusianya tidak pernah dididik dengan benar.
"Anak siapa sih lucu banget!" Angkat anak itu di pangkuan salah satu temannya.
"Namaku-Kirana, Tante. Aku sedang cari istri untuk papaku?" celoteh Kirana membuat orang nongkrong terdiam saat mendengar perkataan Kirana.
****
Kacau, kacau, kacau, anak siapa sih? Kok aku ditunjukin sama dia? batin Bella dalam hati.
"Bel, kamu kenal anak ini?" tanya Susan
"Kenal saja, gak?!" jawab Bella ketus
"Lalu? Kok, dia asyik ngotot minta kamu jadi istri - papanya?" sambung Erika bertanya.
"Pokoknya saya gak kenal anak ini?! Mungkin nyasar!" jawab Bella mengasal.
Ini anak siapa, sih? Kok bisa nyasar sampai di sini?! batin Bella lagi dalam hati.
Terdengar suara pengumuman di dalam mall.
"Perhatian bagi yang melihat anak kecil berkelamin perempuan atas nama Kirana Abraham Putri, telah lepas dari pengawasan orang tuanya, harap melapor jika melihatnya. Ciri - ciri anak itu, memakai baju kotak - kotak berwarna merah putih terusan, rambut dikuncir dua. Warna rambut coklat brown."
Suara terdengar dari informasi, sedangkan Fendy berdiri di sebelah informasi menunggu kabar selanjutnya. Baru kali ini, Fendy merasa tidak tenang putrinya bisa hilang dari kawasannya. Setahu Fendy, Kirana tidak pernah lepas dari genggamannya.
Kirana tengah duduk di pangkuan Susan saat mendengar pengumuman anak telah hilang, lalu Kirana menoleh arah Bella yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Itu pasti Papa! Tante, temani Kirana, yuk!" ucap Kirana turun dari pangkuan Susan menarik ujung baju Bella yang masih sibuk dengan Ponselnya.
"San, kamu bawa saja anak ini ke papanya. Aku masih banyak kerjaan. Lagi banyak orderan," pinta Bella pada Susan.
"Ayo, Dek!"
Susan mulai menarik lengan Kirana. Tapi Kirana malah menghempas tangannya. Dia tetap ingin Bella yang membawa ke pelukan Papanya.
"Gak mau!" tegas Kirana.
"Kirana cuma mau, Tante ini?!" Bersikeras Kirana ngeyel, Susan sih tidak bisa memaksa karena seorang anak kecil seperti Kirana sulit melepaskan apa yang dia mau.
"Bel, dia tetap mau kamu. Sudah bawa saja daripada Papanya cariin," usul Susan.
Bella menghembus napas panjang yang kasar banget. Bella melirik Kirana sejenak mata maniknya indah berbeda.
Apa dia keturunan campuran? batin Bella.
"Baiklah, terakhir bersama papa kamu ada di mana?" tanya Bella mulai menggandeng tangan mungil itu.
"Di sini!" jawab Kirana menunjukkan permainan anak-anak.
Bella mengerti jadi dia harus menuju ke informasi. Fendy sudah menunggu setengah jam belum ada tanda - tanda. Fendy minta lagi pada informasi untuk mengumumkan kembali.
"Papa...!" teriak Kirana melepaskan tangan dari Bella, Kirana berlari sedangkan Fendy berjongkok memeluk putrinya.
Bella berjalan mendekati Fendy dan Kirana, Kirana memeluk leher Fendy, Fendy bertemu sosok wanita amat cantik.
"Terima kasih sudah menemukan putriku," ucap Fendy berterima kasih pada Bella.
"Ya sama - sama. Lain kali jangan terlepas lagi. Di sini luas, bisa saja anak seperti dia diculik oleh orang yang tidak dikenal," balas Bella
Kirana menatap Bella sekilas, "Tante, Terima kasih," sambung Kirana senyum. Tapi di dalam hatinya tetap akan menerima Bella jadi istri papanya.
"Kalau begitu aku, permisi dulu." Bella berlalu pergi kembali ke tempat reuni teman - temannya.
Cukup lama Fendy memandangi punggung Bella yang tegap dan kokoh itu. Bella turun menggunakan eskalator.
"Papa, mau nggak tante itu jadi istri, Papa?" ceplos Kirana membuat Fendy mengerut kening.
"Tidak mungkin, tante itu pasti sudah berkeluarga, Sayang!" balas Fendy menolak.
"Tapi, Kirana yakin tante tadi belum menikah, buktinya di jari tante itu tidak terpasang cincin seperti Papa."
"Kalau sama tante Heni mau, tidak? Kan, dia cantik juga cocok jadi istri Papa."
"Enggak, Kirana tidak suka sama tante Heni dia galak beda sama tante tadi!"
Sambil berceloteh Fendy dan Kirana untuk bersiap kembali pulang, Bella bertemu dengan Heni ketika Bella hendak untuk beranjak kembali ke tokonya.