Sudah lama Shaba tidak pernah datang sendiri ke tempat, di mana ia berharap akan bisa mendapatkan suntikan dana untuk perusahaannya. Ternyata, ia sudah terlalu lama bergantung pada Haris. Pria itu lah yang melakukan semua untuknya. Ucapan Janu tentang kemungkinan orang-orang terdekatnya terlibat—membuat Shaba geram. Dia tidak akan bisa mempercayai ucapan pria itu. Haris tidak akan menghianatinya. Di manapun tangan kanannya itu sekarang berada, ia yakin, Janu lah yang telah menyekapnya. Dan dia tidak akan putus asa, untuk mencari keberadaan Haris. Melangkah memasuki lobi yang terlihat cukup ramai, Shaba disambut seorang pria dengan pakaian rapi. Pria itu tersenyum ramah, sembari mengulurkan tangan kanan—yang kemudian Shaba sambut. “Mari Pak, saya antar. Pak Anggoro sudah menunggu di ruang