Part 107. Mulai Jatuh

1703 Kata

Alina berlari menyusuri lorong rumah sakit. Begitu dihubungi sekertaris suaminya, ia yang saat itu masih belum mendapat kesepakatan dengan Januari—bergegas pergi. Pikirannya seketika kacau. Bayangan sang suami yang terpejam dengan berbagai alat menempel pada tubuh—membuatnya takut. Dengan nafas yang terengah-engah—nyaris putus, tangan bergetar wanita itu mendorong pintu perawatan sang suami—sesuai informasi yang didapatnya dari Rela. Jantungnya berdetak kencang. Wajahnya pucat—menyirat seberapa besar rasa takut yang sekarang menghantuinya. Rela yang masih berdiri di samping ranjang sang atasan—setelah Dokter yang menangani pergi, monoleh, ketika mendengar derit pelan pintu terbuka. Melihat siapa yang datang, gadis itu segera melangkahkan kaki—menghampiri wanita yang nyaris seputih mayat.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN